Gili Labak-Sepintas jika mendengar nama tempat yang satu ini, kita akan membayangkan pulau-pulau kecil nan indah di sekitar Pulau Lombok. Tapi jangan salah, gili yang satu ini terletak di sekitar Pulau Madura dengan keindahan yang juga luar biasa bagi para penikmat alam. Belum lagi suasana yang dimilikinya mampu membuat anda merasa betah di pulau kecil yang cantik ini.
Lokasi dan Transportasi Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa lokasi dari Gili Labak ini berada dalam kawasan sekitar Pulau Madura, tepatnya berada di Kecamatan Talang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kabupaten Sumenep sendiri merupakan kabupaten paling timur di Pulau Madura sehingga waktu tempuh untuk menuju pulau ini menjadi cukup lama.
Ada banyak cara untuk menuju Sumenep sebelum anda menuju Gili Labak. Misalnya dari Surabaya, anda bisa menuju Terminal Bungurasih. Di terminal ini, anda bisa memilih bis yang akan berangkat menuju Madura dan biasanya pemberhentian terakhir di Terminal Sumenep ataupun di Pelabuhan Kalianget.
Jika anda turun di Terminal Sumenep, maka anda harus melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Kalianget dengan menggunakkan ojek ataupun sewa angkot. Untuk ongkos ojek, biasanya sekitar Rp 20.000*) per orang, sedangkan sewa angkot sekitar Rp 50.000*), lebih hemat untuk anda yang pergi dengan rombongan.
Setibanya di Pelabuhan Kalianget, anda bisa menyewa perahu motor yang akan membawa anda ke Gili Labak. Biaya sewa biasanya perahu motor biasanya sekitar Rp 400.000-Rp 500.000*) untuk pulang pergi dari Gili Labak dan Pelabuhan Kalianget. Lama perjalanan sekitar dua hingga tiga jam, tergantung dari kondisi ombak di Selat Madura saat anda melintas.
Wisata Gili Labak merupakan salah satu destinasi wisata di Madura khususnya bagi peminat keindahan alam bawah laut. Jadi, kebanyakkan yang datang memang ingin melakukan aktivitas seperti snorkeling ataupun diving. Walaupun di beberapa lokasi keadaan biota laut sudah tampak kurang baik, namun masih banyak pula titik yang memiliki tingkat kesehatan karang yang baik dan keragaman biota laut yang cukup banyak.
Sayangnya, untuk menikmati aktivitas ini anda harus membawa sendiri peralatan snorkeling maupun diving karena tak adanya penyewaan peralatan di Gili Labak. Untuk infrastruktur penunjang wisata memang masih tergolong sangat kurang.
Seperti halnya air bersih yang harus diangkut dari pulau lain oleh para penduduk, rumah makan yang belum tersedia, listrik yang hanya mengandalkan tenaga surya dan menyala hanya pada malam hari, serta penginapan yang belum disediakan selain menumpang di rumah penduduk.
Namun, bagi anda yang ingin merasakan sensasi pulau pribadi serta daerah pesisir pantai yang masih alami, Gili Labak merupakan lokasi yang tepat. Luas Gili Labak hanya sekitar 5 hektar saja dan untuk mengelilingi pulau melalui pesisir pantai hanya menghabiskan waktu sekitar 15 hingga 30 menit dengan berjalan kaki, karena memang tak ada moda transportasi darat di pulau ini.
Namun, aktivitas ini merupakan hal yang sering dilakukan oleh para wisatawan selama berkunjung karena keindahan pemandangan alam khususnya paduan pasir putih bersih dengan biru jernihnya lautan serasa tak bosan untuk dipandang mata.
Walaupun tampak sangat sepi, pulau ini sebenarnya dihuni oleh masyarakat Desa Kombang dengan total sekitar 35 kepala keluarga. Walaupun cukup ramah pada para pendatang, sayangnya rata-rata warga yang menghuni pulau ini hanya bisa berbahasa Madura.
Jadi, akan lebih baik jika anda atau salah satu dari rombongan anda bisa menggunakkan bahasa yang sama. Anda bisa menginap di rumah warga jika anda berniat untuk tinggal beberapa hari di pulau dan anda tidak perlu khawatir soal makan karena pemilik rumah akan menyediakannya untuk anda.
Namun, jika anda ingin lebih berhemat dan lebih dekat dengan alam, anda bisa mendirikan tenda di pulau ini. Tapi harap diingat soal kebutuhan air bersih dan persediaan makanan, karena tak ada sumber air bersih ataupun air tawar serta hanya tersedia warung-warung kecil di pulau ini.
Jadi bawalah kebutuhan anda sebelum tiba di Gili Labak.
Tips
- Sebaiknya berangkat menggunakkan bis malam saja dari Terminal Bungurasih, karena hanya bis malam yang pemberhentian terakhirnya hingga ke Pelabuhan Kalianget. Dengan begitu, anda tidak perlu repot mencari angkutan lagi yang akan membawa anda menuju pelabuhan. Selain itu, anda juga bisa tiba di pagi hari dan langsung menyebrang ke Gili Labak.
- Waktu kunjungan yang tepat adalah sekitar bulan April hingga November dimana pada saat itu, kondisi laut sedang tenang, sehingga perjalanan laut anda tidak terkendala ombak yang tinggi.
- Jangan lupa gunakkan sunblock jika tak ingin kulit anda terbakar matahari. Apalagi, pulau ini tidak memiliki pondok-pondok pinggir pantai. Sehingga, satu-satunya tempat berteduh di pinggir pantai adalah di bawah pohon.
- Dari Pelabuhan Kalianget menuju Terminal Sumenep, tidak ditemui angkutan umum pada siang hari. Adanya hanya pada malam hari. Cara untuk ke terminal pada siang hari yakni menggunakkan ojek atau menyewa kendaraan dari pelabuhan dengan ongkos sekitar Rp 10.000*) per orang.
Keistimewaan alam Indonesia memang serasa tak ada habisnya. Sebagai Negara kepulauan dengan ribuan pulau, pasti menghadirkan banyaknya potensi wisata yang sudah selayaknya untuk dikembangkan.
Untuk anda yang ingin mengeksplorasi pulau-pulau di Indonesia ataupun menginginkan tempat yang tenang untuk berlibur, Gili Labak adalah salah satu tujuan wisata yang tak boleh anda lewatkan. Selamat menikmati indahnya alam Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H