Mohon tunggu...
Hofifah Baiq
Hofifah Baiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Perkembangan sosial dan kognitif anak menurut teori lev vygotsky dan Piaget

18 Januari 2025   09:14 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:14 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

### Perkembangan Sosial dan Kognitif Anak Menurut Teori Lev Vygotsky dan Piaget

Perkembangan anak merupakan salah satu aspek yang paling menarik dalam bidang psikologi. Dua tokoh yang sangat berpengaruh dalam pemahaman perkembangan sosial dan kognitif anak adalah Lev Vygotsky dan Jean Piaget. Meskipun keduanya memiliki pendekatan yang berbeda, mereka sama-sama memberikan kontribusi besar dalam memahami bagaimana anak-anak belajar dan berkembang.

#### Teori Lev Vygotsky

Lev Vygotsky, seorang psikolog Soviet, mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Ia menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam proses pembelajaran. Salah satu konsep terkenal dari Vygotsky adalah Zone of Proximal Development (ZPD). ZPD adalah jarak antara apa yang seorang anak dapat lakukan sendiri dan apa yang dapat dilakukan dengan bantuan orang lain. Dalam ZPD, anak belajar melalui interaksi dengan orang yang lebih tahu, seperti orang tua, guru, atau teman-teman yang lebih besar.

Vygotsky juga mengenalkan konsep "scaffolding," yang merujuk pada dukungan yang diberikan oleh orang tua atau guru untuk membantu anak mencapai tingkat kemampuan yang lebih tinggi. Dukungan ini secara bertahap dikurangi seiring dengan peningkatan kemampuan anak. Melalui scaffolding, anak dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan baru secara lebih efektif.

#### Teori Jean Piaget

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, mengembangkan teori perkembangan kognitif yang membagi perkembangan anak menjadi empat tahap utama: tahap sensorimotor, tahap praprasional, tahap operasi konkret, dan tahap operasi formal. Setiap tahap ini ditandai oleh kemampuan kognitif yang berbeda dan proses pembelajaran yang unik.

Pada tahap sensorimotor (0-2 tahun), anak belajar melalui pengalaman sensoris dan gerakan fisik. Mereka mulai memahami konsep objek permanen, yang berarti mereka menyadari bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat.

Pada tahap praprasional (2-7 tahun), anak mulai menggunakan simbol dan bahasa untuk mewakili pengalaman mereka. Mereka juga mulai mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara simbolis dan menunjukkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah sederhana.

Tahap operasi konkret (7-11 tahun) ditandai dengan kemampuan untuk berpikir secara lebih logis dan sistematis. Anak pada tahap ini dapat menggunakan konsep-konsep abstrak dan mengembangkan keterampilan matematika dasar.

Terakhir, tahap operasi formal (11 tahun ke atas) adalah tahap di mana anak mulai mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak, logis, dan sistematis. Mereka dapat memahami konsep-konsep yang lebih kompleks dan menggunakan pemikiran deduktif dan induktif.

#### Perbandingan dan Kontrast

Meskipun Vygotsky dan Piaget memiliki pendekatan yang berbeda, keduanya memiliki kontribusi yang sangat berharga dalam memahami perkembangan anak. Vygotsky lebih menekankan pada aspek sosial dan interaksi dalam pembelajaran, sementara Piaget lebih fokus pada tahap-tahap perkembangan kognitif yang universal.

Vygotsky percaya bahwa bahasa dan interaksi sosial adalah alat utama untuk perkembangan kognitif, sedangkan Piaget lebih menekankan pada proses internal anak untuk memahami dunia sekitarnya. Dalam praktiknya, kedua teori ini dapat saling melengkapi. Misalnya, guru dapat menggunakan konsep ZPD Vygotsky untuk membantu anak mencapai tingkat kemampuan yang lebih tinggi, sementara juga memperhatikan tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget.

#### Kesimpulan

Perkembangan sosial dan kognitif anak adalah proses yang kompleks dan multidimensi. Teori-teori Vygotsky dan Piaget memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana anak belajar dan berkembang. Melalui pemahaman terhadap kedua teori ini, orang tua, guru, dan pendidik dapat merancang strategi pembelajaran yang efektif untuk mendukung perkembangan anak secara optimal. Dengan menyatukan aspek sosial dan kognitif, kita dapat membantu anak-anak mencapai potensi mereka secara maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun