Mohon tunggu...
Husni Fatahillah Siregar
Husni Fatahillah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Corporate Communication - Tennis Addict

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Curahan Hati dari Praha: Kota Cantik yang "Dingin"

1 Februari 2021   18:11 Diperbarui: 1 Februari 2021   18:23 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Old Town Praha (Dok. Pribadi)

Dari berbagai sumber, saya menemukan bahwa alasan dibalik pengucapan Dobr den dan Na schledanou menjadi standar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sebagai bentuk apresiasi terhadap kehadiran orang di sekitar kita. 

Tentu saja dua kata tersebut tidak serta merta diucapkan dimanapun Anda berada, misal ketika Anda masuk ke sebuah supermarket tidak perlu semua orang Anda sapa, namun ketika Anda ingin bertransaksi di kasir maka gunakanlah "kata sakti" tersebut. 

Ketika kita mengucapkan kata tersebut berarti kita mengakui kehadiran dan keberadaan seseorang di dekat kita, yang dapat diartikan untuk meluangkan waktu sejenak guna berkomunikasi. 

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, dengan karakteristik masyarakat Ceko yang dingin tentunya standar kebiasaan untuk menyapa ini menjadi menarik. Menjadi menarik, karena Anda akan terbiasa disapa dengan wajah datar tanpa ekspresi dan sambil lalu. 

Awalnya akan merasa janggal ketika Anda disapa namun orang yang menyapa tidak menunjukkan sikap antusias atau kurang bersahabat, tapi akhirnya akan terbiasa dan bisa mengikuti gaya interaksi mereka.

Namun, satu hal yang masih sering mebuat saya merasa "gregetan" secara pribadi adalah seringnya kami mendapat tatapan tidak hangat dari orang-orang. 

Buat saya, sesuatu yang menjengkelkan adalah ketika saya diperhatikan dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan tatapan tidak bersahabat. Dan itu masih saya alami hingga saat ini. Bahkan, di lingkungan apartemen saya saja, tatapan seperti itu sudah menjadi "makanan" sehari-hari buat saya dan keluarga. 

Beberapa kali saya mengalami kejadian yang lucu sekaligus agak menjengkelkan. Jadi, beberapa kali ketika saya dan keluarga menggunakan lift di apartemen, kemudian bertemu dengan keluarga lain yang memiliki anak kecil, sering terjadi anak tersebut akan menyapa anak saya dengan maksud mungkin ingin bermain-main. 

Tapi yang seringnya kami alami adalah tatapan tidak bersahabat dari orang tua si anak tersebut kepada kami, seolah ingin berkata "hey, jangan dekat-dekat anak saya". Kejadian-kejadian seperti itu pada akhirnya memperkaya pengalaman saya dalam berinteraksi dengan masyarakat lokal. Tentu saja kejadian-kejadian lucu nan menjengkelkan tersebut tidak akan mengubah kesukaan saya pada kota Praha yang cantik ini. 

Peribahasa lama mengatakan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Ketika kita berada di tempat baru yang sama sekali berbeda dari adat, budaya dan kebiasaan kita, tentu sudah sewajarnya kita yang menyesuaikan diri. Dan perjalanan selama dua tahun menetap dan beradaptasi dengan kultur masyarakat di Praha membuat saya merasa semakin kaya, kaya akan pengalaman hidup yang belum tentu akan terulang kembali.

Salam dari Praha!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun