Mohon tunggu...
Husni Fatahillah Siregar
Husni Fatahillah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Corporate Communication - Tennis Addict

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warna-warni Musim Gugur nan Syahdu dan Maknanya dalam Kehidupan

7 November 2020   13:23 Diperbarui: 7 November 2020   13:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup di negara empat musim memberi keuntungan untuk bisa menikmati warna warni musim gugur yang indah dan syahdu. Musim gugur merupakan peralihan dari musim panas ke musim dingin yang terjadi pada bulan September hingga November, dimana secara perlahan suhu udara menjadi semakin dingin. 

Namun dibalik dinginnya suhu udara, musim gugur memberikan kesejukan pandangan mata karena dedaunan berubah warna dan bertransformasi dengan indahnya hingga memunculkan rasa syahdu dan hangat saat melihat daun-daun berubah menjadi warna merah, kuning, oranye dan coklat.

Dedaunan selama musim gugur menjadi warna warni karena persiapan dari pepohonan untuk menghadapi musim dingin. Dirangkum dari berbagai sumber, secara ilmiah di musim gugur pepohonan mulai berhenti menyediakan nutrisi dan air ke dedaunan. Proses tersebut ditandai dengan adanya perubahan warna dedaunan. 

Perubahan warna ini terjadi karena selama musim panas warna hijau yang berasal dari klorofil mendominasi dedaunan. Ketika masuk musim gugur, klorofil terurai hingga memunculkan warna merah, kuning, oranye atau coklat.

Selama musim dingin pepohonan harus menghemat cadangan air dan energi. Oleh karenanya pepohonan menggugurkan dedaunan yang diakibatkan kurangnya cahaya dan air untuk melakukan proses fotosintesis. 

Musim gugur juga menjadi momentum bagi pepohonan melakukan proses daur ulang dengan menggugurkan dedaunan ke tanah. Daun-daun yang jatuh akan menjadi pupuk untuk menghadapi musim semi.

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi

Sejatinya menikmati kesyahduan musim gugur memberikan pelajaran bagi umat manusia dimanapun berada. Musim gugur mengajarkan pada manusia untuk dapat ikhlas menerima ketentuan yang digariskan Tuhan dalam kehidupan dengan merelakan sesuatu yang memang seharusnya pergi dan kemudian digantikan dengan sesuatu yang baru. 

Dedaunan yang berguguran akan digantikan dengan dedaunan baru dan bunga-bunga yang cantik di musim semi.  

Tidak hanya itu, melalui musim gugur manusia juga diajak untuk dapat melatih kesabaran guna mendapatkan hasil yang sempurna. 

Ketika pepohonan menggugurkan dedaunan untuk menjadi pupuk menghadapi musim semi yang akan menghasilkan bunga-bunga yang cantik, disitulah simbol yang dimunculkan dalam melatih kesabaran melewati segala proses dengan segala tantangan yang ada. Tentunya diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk menghasilkan bunga-bunga yang cantik di musim semi. 

Hal ini juga menjadi simbol bagi manusia untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi segala tantangan dalam melalui segala proses untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Musim gugur tahun ini pastinya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena saat ini harus dilalui dalam kondisi pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, malah di hampir seluruh penjuru dunia saat ini memasuki fase kedua penyebaran Covid-19 yang mengakibatkan sebagian besar negara memberlakukan kembali status lockdown.

Musim gugur yang harus dilalui dalam kondisi pandemi menjadi isyarat bagi umat manusia untuk belajar ikhlas dan sabar dalam menerima ketentuan Tuhan. 

Banyak yang harus kehilangan pekerjaan dimasa pandemi ini. Banyak yang mengalami keterpurukan finansial dimasa pandemi ini. Dan pastinya banyak yang harus kehilangan anggota keluarga dimasa pandemi ini.

Kehilangan dan keterpurukan yang dialami manusia memberi makna bahwa manusia harus ikhlas dan bersabar untuk melepas apa yang sudah seharusnya pergi, karena kita tidak pernah mengetahui rencana Tuhan dalam kehidupan kita, dalam masa depan kita. Yang harus kehilangan pekerjaan, jangan pernah patah semangat. 

Yakinlah bahwa Tuhan akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Yang mengalami keterpurukan finansial, jangan pernah berputus asa. Yakinlah bahwa Tuhan akan menyiapkan yang lebih baik untuk kehidupan kita secara finansial. Yang harus kehilangan anggota keluarga, jangan larut dalam kesedihan. Terus panjatkan doa untuk orang terkasih yang telah mendahului kita.

Tidak ada yang sia-sia Tuhan ciptakan di muka bumi ini, termasuk tentunya keberadaan musim gugur yang harus dilalui manusia. Alam semesta menjadi media pembelajaran yang menyediakan beragam makna tersirat yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan manusia. 

Melalui transformasi dedaunan yang indah dan syahdu di musim gugur, manusia diajak untuk selalu memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Karena manusia yang beruntung adalah yang bisa menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Semoga bermanfaat.

Salam dari Praha!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun