Mohon tunggu...
Husni Fatahillah Siregar
Husni Fatahillah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Corporate Communication - Tennis Addict

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Geliat Kehidupan Pasca-Pandemi Covid-19 di Negeri 1000 Kastil

17 Juni 2020   12:23 Diperbarui: 18 Juni 2020   04:44 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Old Town di Praha (Foto Dok. Pribadi)

Saat ini "new normal" menjadi istilah yang tidak asing dan semakin sering kita dengar disebutkan banyak orang seiring dengan mulai diaktifkannya kembali sendi kehidupan dan roda perekonomian di berbagai negara pasca pandemi Covid-19, termasuk di Ceko.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19 pemerintah Ceko sangat tanggap dan responsif sehingga penyebaran jumlah kasus bisa ditekan dan diminimalisir. Kasus Covid-19 pertama kali dikonfirmasi oleh pemerintah Ceko pada 29 Februari 2020 sebanyak 3 kasus.

Sepekan setelahnya ketika jumlah kasus menunjukkan angka 91 kasus dan terindikasi akan terjadi peningkatan, pemerintah Ceko segera memutuskan menutup semua sekolah dan universitas, tepatnya tanggal 11 Maret 2020.

Selang sehari tanggal 12 Maret 2020, pemerintah Ceko memberlakukan "Status Darurat" selama 30 hari, d imana turis asing sudah tidak dapat masuk wilayah Ceko, dan masyarakat lokal pun sudah tidak bisa keluar Ceko.

Hingga akhirnya tanggal 16 Maret 2020 diberlakukan lockdown, di mana semua fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, tempat-tempat wisata, hotel, restoran dan kafe, serta pusat hiburan ditutup. Yang diizinkan untuk tetap beroperasi hanya toko-toko yang menjual kebutuhan bahan pangan, toko elektronik, apotek, pom bensin dan tentunya rumah sakit.

Bagi masyarakat diberlakukan jam khusus untuk berbelanja kebutuhan bahan pangan, di mana kelompok lansia (usia 65 tahun ke atas) diprioritaskan untuk berbelanja lebih awal mulai pukul 7 hingga 9 pagi, setelahnya baru kelompok masyarakat dibawah 65 tahun.

Pembatasan juga diberlakukan untuk masuk ke dalam toko, 1 keluarga hanya boleh 1 orang. Toko yang diijinkan beroperasi pun hanya beroperasi hingga pukul 6 sore.

Termasuk penggunaan masker yang diwajibkan di semua area. Apabila tidak menggunakan masker dikenakan denda sebesar 20 ribu koruna atau sekitar 12 juta rupiah.

Kasus kematian akibat Covid-19 di Ceko dikonfirmasi pertama kali pada tanggal 22 Maret 2020. Oleh karenanya masa darurat yang awalnya ditetapkan selama 30 hari, diperpanjang hingga 30 April 2020.

Pemerintah Ceko pun makin memperketat ijin untuk berkumpul dimana di tempat publik tidak diperkenankan untuk berkumpul lebih dari 2 orang. Dan kebijakan tanggap darurat yang diberlakukan pemerintah Ceko membuahkan hasil.

Ceko berhasil melewati masa krisis dan melewati puncak pandemi pada 27 Maret 2020 dengan terjadinya 373 kasus dalam sehari. Setelah itu jumlah kasus menunjukkan penurunan hingga akhirnya menjadi stagnan.

Hingga 16 Juni 2020, jumlah kasus yang terkonfirmasi sebanyak 10,064 kasus, dengan jumlah yang sembuh sebanyak 7,296 dan jumlah yang meninggal sebanyak 330.

Seiring dengan kecenderungan menurunnya penambahan jumlah kasus tiap hari, perlahan namun pasti pemerintah Ceko mulai melonggarkan kebijakan-kebijakannya.

Dimulai pada 7 April 2020 toko olah raga sudah diijinkan untuk beroperasi kembali dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, disusul toko-toko dengan luas maksimal 200 meter persegi diijinkan beroperasi kembali. Pada akhirnya, 11 Mei 2020, fasilitas publik seperti galeri, bioskop, museum, restoran atau kafe di luar pusat perbelanjaan beroperasi kembali.

Sepekan setelahnya tanggal 17 Mei 2020 pemerintah Ceko menetapkan "Status Darurat" berakhir. Dan mulai tanggal 25 Mei 2020 semua hotel dan pusat perbelanjaan sudah diijinkan untuk kembali beroperasi.

Suasana ​di Tempat Wisata Cesky Krimlov Pasca Pandemi (Foto Dok. Pribadi)
Suasana ​di Tempat Wisata Cesky Krimlov Pasca Pandemi (Foto Dok. Pribadi)
Terhitung mulai tanggal 15 Juni 2020 pemerintah Ceko sudah membuka perbatasan dengan negara-negara tetangga.

Dan berdasarkan kesepakatan negara-negara Uni Eropa, Uni Eropa dibagi kedalam tiga kategori: low risk, medium risk dan high risk. Masyarakat Ceko dapat bepergian ke negara-negara dalam kategori low risk dan medium risk tanpa kewajiban menunjukkan bukti negatif COVID-19 saat kembali ke Ceko.

Kewajiban menunjukkan bukti negatif COVID-19 pun diberlakukan bagi masyarakat yang kembali dari bepergian ke negara-negara dengan kategori high risk.

Yang menarik pemerintah Ceko tidak menggunakan istilah "New Normal" setelah sendi kehidupan dan roda perekonomian menggeliat kembali.

Pemerintah Ceko setiap menyampaikan informasi kepada masyarakat selalu menyebutkan kehidupan kembali normal hanya ada perubahan di beberapa aspek seperti tetap diberlakukan physical distancing di tempat umum.

Masker boleh tidak digunakan di luar ruangan, namun tetap wajib digunakan di dalam sarana transportasi umum dan dalam ruangan seperti dalam toko atau pusat perbelanjaan.

Dan pemerintah Ceko pun membatalkan semua festival budaya dan kegiatan olah raga skala besar hingga musim gugur mendatang.

Setiap negara memiliki kebijakan yang pastinya belum tentu akan bisa diterapkan di negara lain.

Namun, dari pengalaman pemerintah Ceko menangani pandemi Covid-19 mungkin bisa menjadi contoh bagi pemerintah Indonesia untuk menekan jumlah kasus yang masih terus bertambah hingga saat ini.

Salam dari Praha!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun