Dan sebagai WNA mereka bisa saja menyesuaikan tanpa harus bersusah payah mengenakan kain dan kebaya. Namun, menurut pendapat saya, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka sangat menghargai dan menghormati Indonesia. Ibarat pepatah mengtakan "dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung", para WNA tersebut menyadari ketika mereka hadir, maka mereka akan "memasuki" wilayah negara Indonesia, sehingga mereka pun dengan ketulusan hati mengenakan pakaian nasional selayaknya orang Indonesia.Â
Memaknai keberagaman inilah yang harus kita renungi bersama. Bukan hanya sekedar retorika belaka, namun harus diwujudkan dalam aksi nyata kita bersama. Indonesia bukan hanya rumah untuk orang Jawa, tapi juga Papua, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali hingga Nusa Tenggara. Indonesia membentang dari barat ke timur dengan segala perbedaannya, sehingga apa yang diyakini dan menjadi adat istiadat di wilayah timur tentu saja berbeda dengan di wilayah barat, dan harus kita hargai bersama.Â
Pekerjaan rumah bangsa Indonesia masih banyak untuk bisa mewujudkan negara yang adil, makmur dan sejahtera. Saatnya kita eratkan lagi persaudaraan tanpa melihat saya orang Batak, saya orang Jawa, saya orang Bugis, saya orang Papua. Tapi kita Indonesia. Sebagaimana kami WNI dan Diaspora Indonesia di Republik Ceko bersama-sama dalam ikatan persaudaraan menyampaikan salam cinta dan damai untuk Indonesia dalam formasi 74. Hanya untukmu Indonesiaku!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H