Budaya antri dan mendahulukan orang lain yang patut didahulukan harus terus menerus digalakkan karena memang pelajaran di sekolah dasar di Indonesia belum sepenuhnya menyentuh budi pekerti, sehingga nilai-nilai tepa selira dan tenggang rasa harus diperkenalkan dan diajarakan di rumah dengan memberikan contoh.Â
Pengelola MRT harus menempatkan petugas-petugas yang siaga selalu untuk memberikan informasi tentang etika saat di MRT. Dan, jangan segan-segan untuk menegur penumpang yang "kampungan".
Saya sudah melihat di media sosial beredar foto-foto pengguna MRT sudah bisa mengantri dengan benar, baik saat di eskalator atau saat akan masuk ke dalam MRT. Tentunya budaya antri ini tidak hanya untuk digunakan saat di MRT saja, tapi berlaku untuk penggunaan semua angkutan umum.Â
Karena kalau kita lihat bagaimana perilaku pengguna KRL atau bus Transjakarta, mohon maaf menurut saya masih belum "beradab", terutama saat jam-jam pergi dan pulang kerja :-).
Nah, sesuai judul tulisan saya, kita boleh NORAK dengan kehadiran MRT. Karena memang sudah kita nantikan sejak lama. Tapi, jangan menjadi KAMPUNGAN. Tunjukkan pada dunia bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beradab dan beretika :-).
Salam dari Praha!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI