Mohon tunggu...
Devi Triani
Devi Triani Mohon Tunggu... -

Pembaca, Traveller, Pengamat, Penonton, Pe-google, Pe-wiki, anything related to knowledge are interesting!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Cawapres Ideal buat Jokowi?

16 April 2014   20:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:36 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keinginan merapat untuk berkoalisi dengan Jokowi yang diusung oleh PDIP semakin membesar. Nasdem yang dipimpin oleh Surya Paloh sudah membuat langkah bagus, mendukung Jokowi, namun tidak ikut2 minta jatah cawapres atau menteri. Itu artinya Nasdem tahu diri. Surya Paloh menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik. Bagaimana dengan parpol lain? Nampaknya masih banyak parpol yg ingin kebagian jatah cawapres Saya akan bahas satu per satu.

1. Golkar: secara partai tidak mungkin mengajukan cawapres buat Jokowi, namun mungkin saja JK yg masih merupakan kader Golkar, menyelinap ke kubu Jokowi (seperti yg pernah JK lakukan dengan SBY pada pemilu 2004). Suara golkar yg dibawa JK, ternyata cukup signifikan, terbukti pasangan Jokowi-JK menempati urutan teratas dalam banyak survey.
Apakah JK pasangan ideal buat Jokowi? Jawabannya tegas: TIDAK. Mengapa? Karena JK lebih senior dan berpotensi mengatur-atur Jokowi. Dan efek lain adalah lagi2 golkar akan 'bermain' di pemerintahan. Idealnya kali ini golkar oposisi saja deh. Jangan2 reformasi dari tahun 1998 s.d. sekarang ini kurang berhasil salah satunya akibat golkar yg selalu berhasil menyelinap di pemerintahan.

2. Gerindra: secara partai juga tidak mungkin mengajukan cawapres. Kemungkinan terbesar kader gerindra yg bisa membantu Jokowi adalah Basuki Cahaya Purnama alias Ahok. Namun Ahok sudah mengatakan bahwa harus seijin Probowo untuk mengajukan Ahok sebagai cawapres. Terbukti bahwa Ahok sangat memahami aturan partai dan tetap tunduk kepada pimpinan gerindra, tidak seperti JK yang selap-selip seenaknya sendiri. Dalam hal ini jelas kualitas Ahok setingkat diatas JK.
Apakah Ahok pasangan ideal buat Jokowi? Jawabnya YA, dan sudah terbukti di DKI, namun untuk cawapres jawabnya jelas TIDAK. Mengapa Tidak? Saya berpendapat Ahok lebih cocok memimpin DKI, dia sudah terbukti berani dan tegas. Kombinasi akan lebih baik jika Jokowi menjadi Presiden, dan Ahok jadi Gubernur DKI, saya haqul yakin Indonesia akan maju jauh lebih pesat.

3. PKB: jangan salah PKB ini adalah partai dengan asas Pancasila/Nasionalis, dan mempunyai basis masa Islam yang kuat. Nasionalisme PKB tidak diragukan lagi, bahkan pada pemilu kali ini, Muhaimin Iskandar menggandeng Rusdi Kirana, pemilik Lion Air, untuk turut mendukung PKB. Ini bukti nyata bahwa PKB bersifat terbuka dan pluralis. Menduduki peringkat 4 dalam pileg, suatu prestasi bagus untuk PKB di era Cak Imin, sekalipun dia masih berseteru dengan Yenny Wahid, puteri almarhum Gus Dur. PKB memiliki 3 cawapres yg resmi didukung Cak Imin, yaitu: Mahfud MD, JK, dan Rhoma Irama. Tentu saja yang paling layak dari ketiganya adalah Mahfud MD. JK sudah dibahas diatas, sementara Rhoma Irama, masih diragukan pemahamannya tentang pluralisme dan nasionalisme. Jadi saya berfokus pada Mahfud MD saja.
Apakah Mahfud MD pasangan ideal buat Jokowi? Jawabnya YA. Mengapa? Mahfud MD memiliki sifat membela kebenaran dan memiliki idealisme yang tinggi, agak mirip dengan Ahok. Lagipula Mahfud MD punya pengalaman di bidang hukum tatanegara yang sudah teruji dan terbukti di MK. Dia pun tergolong mantan pejabat yang bersih. Pengalaman politiknya, akan sangat membantu Jokowi dalam menghadapi koboi-koboi senayan.

4. PPP: Inilah partai dengan azas Islam yang terkuat di Indonesia, meski demikian Nasionalisme partai ini juga tidak diragukan lagi, memang masih setingkat dibawah PKB. Sayangnya saat ini PPP tidak memiliki figur yang layak untuk diusung menjadi cawapres. jadi sebaiknya PPP masuk koalisi PDIP saja. Dalam sejarahnya PPP juga tidak pernah menjadi partai oposisi. Kedekatan Suryadharma Ali dengan Prabowo, justru dianggap blunder oelh sebagian massa PPP yang ingin bergabung dengan PDIP. Koalisi PPP dan PDIP pernah terjadi saat Megawati berpasangan dengan Hamzah Haz.

5. PAN: Di bawah Hatta Rajasa, PAN semakin berkembang. Sayangnya selain Hatta Rajasa, tidak ada figur yang cukup kuat di PAN. Pemilu 2014 dan seterusnya, diharapkan capres-cawapres-menteri bukanlah aktivis partai atau menduduki jabatan struktural di partai, namun sebaiknya orang yang BISA KERJA dan MEMAHAMI MASALAH di bidangnya. PAN nampaknya belum siap mengantisipasi hal ini.

6. Partai Demokrat: Konvensi PD ternyata tidak banyak mengangkat suara PD. rakyat telanjur kecewa dengan elit PD yang banyak terlibat kasus korupsi. Untung masih ada SBY yang tegas dalam memberantas korupsi di tubuh partainya. Dari peserta konvensi ada Dahlan Iskan yang cukup menonjol diantara peserta lainnya.
Apakah Dahlan Iskan cocok sebagai cawapres Jokowi? jawabnya: YA. Sikap Dahlan Iskan yang ceplas-ceplos, merakyat dan berani, agak mirip dengan Ahok. Beberapa kali Dahlan Iskan membuat gebrakan yang tidak biasa dilakukan oleh pejabat pada umumnya. Dahlan Iskan juga senang bekerja keras, cocok untuk membenahi Indonesia. Sudut pandang dia sangat pas dengan kebutuhan rakyat banyak.

Jadi kalau saya buatkan urutan cawapres Jokowi:
1. MAHFUD MD.
2. DAHLAN ISKAN.
Ya, hanya 2 itu saja yang layak.
Demikianlah sedikit pandangan subyektif dari saya, semoga Indonesia semakin maju luar biasa dan hebat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun