5. Biaya polis yang dibayarkan setara 1/2 kali gaji penulis sekarang.
Makanya penulis sangat bersemangat mengkampanyekan untuk melek proteksi dalam investasi. Penulis juga udah merasakan manisnya investasi terkhususnya dari saham.
Punya cerita 2 tahun lalu penulis ingin membeli rumah seharga 300 juta dan penulis mempersiapkan dana DP 30 persen harga rumah yang juga penulis dapatkan dari hasil investasi reksadana selama 2 tahun. Namun apa daya perusahaan tempat penulis tidak memenuhi kriteria sebagai jaminan kerja buat pemilik KPR. Sehingga dana tersebut dicemplungkan di dunia saham, penulis menganalisa selama 2 tahun cara kerja reksadana mendapatkan imbal hasil yang bagus. Ternyata dengan perdagangan saham dan penulis sendiri udah 2 tahun menjadi penggiat saham menuai imbal hasil diatas reksadana kemaren.
Namun dari sisi proteksi 2 tahun awal di reksadana, sempat hasilnya jelek ditahun pertama dan uangnya tidak bisa dipake disaat penulis harus masuk rumah sakit karena adanya penalti. Penulis hanya memiliki proteksi sakit kritis bukan sakit biasa, sehingga penulis menarik uang tersebut dan memindahkan ke saham dengan catetan bisa digunakan disaat sakit dan tidak terduga.
Setelah dipindahkan ke saham ternyata keadaannya lebih parah, dengan mudahnya dana keluar dan masuk sehingga seperti roda kadang diatas dibawah. Walau imbal hasil diatas reksadana penulis pake kemaren, namun karena setiap malam menganalisa saham yang mau ditradingkan sehingga penulis mudah terkena penyakit dan harus masuk rumah sakit. Lagi-lagi memang punya uang belum tentu membuat kita terproteksi, karena dana untuk saham tergerus juga dan tidak bisa berputar.
Akhirnya dengan bertemunya penulis dengan produk asuransi investasi ini, penulis dengan pede tetap kerja,trading dan tidak takut jikalau suatu saat nanti sakit. Setelah terbelinya produk ini saat kerja jadi semangat dan cepat beres. Saat trading bisa lebih fokus memilih saham yang tepat. Semuanya karena ada perasaan safe yang diberikan oleh asuransi ini.
-hnyc-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H