Mohon tunggu...
HIDAYAH RAHMAD
HIDAYAH RAHMAD Mohon Tunggu... Lainnya - -HnR-

Pekerja Profesional dan Interpreter

Selanjutnya

Tutup

Diary

Penawaran Terbaik

11 Juli 2022   11:01 Diperbarui: 11 Juli 2022   11:05 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini ketika saya lagi di Jakarta, entah kenapa saya sering bertemu nenek-nenk atau kakek-kakek yang jualan tissue atau barang lain di jalanan, trotoar, jembatan penyebrangan. (entah cm kebetulan atau emang saya saja yang dulu tidak begitu memperhatikan keberadaan mereka). Hari ini mungkin kali kelima dalam dua bulan terakhir saya membeli tissue atau barang-barang lain dari mereka di jalanan.

Tanpa saya sadari di bodypack saya ada tissue, cotton bud, gunting kuku, sampai jepit rambut (yah, jepit rambut haha) yang saya beli di jalanan tanpa saya berfikir apakah sebenarnya saya membutuhkan semua barang itu atau tidak. 

Tetapi, ketika saya membeli semua itu tidak pernah membuat saya berfikir boros atau rugi jika dibandingkan kekesalan saya ketika harus beli kartu e-money empat puluh ribu (entah udah berapa kali) buat naik busway tiap kali saya ke Jakarta dan kartu lama selalu tertinggal di rumah.

Satu hal yang saya dapat dari setiap kali memebeli sesuatu dari mereka itu adalah rasa kemauan untuk membayar lebih dari harga yang diminta. 

Logika berfikir terbalik dengan ketika saya membeli sesuatu di toko atau minimarket yang selalu merasa jika harga yang dibandrol terlalu mahal dari yg semestinya harus dibayar. 

Mungkin ketika saya membeli barang dari nenek-nenek di jalanan itu, sebenarnya penawaran harga yang saya terima bukan keluar dari ucapan mereka saat menyebutkan nominal harganya. Akan tetapi dari kemampuan kita sendiri untuk menghargai apa yg melekat pada barang yang kita beli dengan harga yang terbaik. Dan saya menyebutnya sebagai sebaik-baik penawaran yang pernah saya terima sebagai seorang pembeli..

Ketika penawaran seperti itu datang maka pilihanya cuma satu "BELI" selagi saya mampu. Karena terkadang ada alasan lain yang lebih besar dari sekedar nilai ekonomis dan nilai manfaat dalam membeli sesuatu. Itu mungkin yang sering orang sebut sebagai salah satu seni dalam sebuah transaksi jual beli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun