NU itu punya badan otonom yang aggotanya emak-emak, Fatayat NU yang kiprahnya dalam pemberdayaan perempuan tak diragukan lagi. Simbah-simbah sepuh di kampung saya yang jauh dari peradaban modern itu juga mendapat pemahaman Islam (melek agama), kemudian dibimbing untuk bisa sholat dan ngaji dan sholawatan juga oleh Kiyai-Kyai, dan kader Fatayat NU. Kalau bukan mereka siapa lagi yang mau menyentuh lahan dakwah semacam ini.
Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan NU dan Muhammadiyah itu jauh dari masyarakat?
Hooop.. capek saya ngetiknya Mas..Â
Jadi, kalau ada yang mengatakan NU dan Muhammadiyah itu jauh dari masyarakat, bisa jadi sebenarnya karena mereka itu  terlalu ikhlas dalam beramal, sehingga kedengarannya hanya senyap, jauh dari gegap gempita pemberitaan di telinga kita yang kebanyakan merujuk segala-galanya itu dari media sosial yang memang tempatnya orang pamer itu.
Maaf sedikit ngegas... bukan apa-apa, sepertinya efek terlalu banyak makan Rawon Setan ba'da jumatan tadi. Rawonnya sih kelihatannya sudah sepenuhnya melalui proses metabolisme dengan sempurna, tapi sepertinya setannya masih sedikit nyisa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H