Setelah beberapa waktu tidak memantau timeline FB, siang ini mak jegagik saya terkaget baca berita tentang statement seorang komika keren yang biasanya membuat saya manggut-manggut ketika mendengarnya dia bicara, tapi kini membuat dahi saya mengkerut.
"Pak Thamrin Tomagola sosiolog itu bilang, bahwa FPI itu hadir gara-gara dua ormas Islam yang gede (NU & Muhammadiyah) itu sudah jauh sama rakyat..." Statement yang diucapkan Mas Pandji merujuk pada perkataan seorang sosiolog ini, oleh sebagian orang dinilai ngawur.
Mas Pandji ini menurut saya termasuk orang yang cerdas, dan sudut pandang berpikirnya juga cukup obyektif (sekali lagi, ini menurut saya). Tapi sepertinya tidak untuk kali ini ya Mas, Sorry to say! Ada kalanya orang pintar juga harus sekali-kali bertindak sedikit bodoh agar kita tetap terlihat sebagai manusia. ^-^
Bolehlah kita bersikap simpatik atau hendak mengunggulkan satu ormas (FPI), tapi kalau bisa jangan mendeskreditkan peran yang lain, apalagi yang diinjak itu NU dan Muhammadiyah, dua organisasi besar dengan sejarah panjang dan jutaan pengikut. Sekali lagi, jangan!! bisa kuwalat, Mas..Hehehe.
Semua ormas mungkin punya peran sendiri di lingkup sosial, dan lapiran akar rumput masyarakat Indonesia. Namun, kalau bicara masalah peranan sosial, sejauh ini tak ada yang sebanding dengan kiprah dua ormas besar ini. Pun FPI yang Mas Pandji agungkan itu. Belum ada apa-apanya, Mas. Sehingga mengatakan keduanya jauh dari masyarakat dengan pembanding FPI yang diklaim lebih dekat dengan rakyat, itu bukan hanya statement yang salah, tapi ngawurnya sudah terlalu jauh. Sebelum tambah jauh, ayo balik lah Mas...!
Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan NU dan Muhammadiyah itu jauh dari masyarakat?Â
NU dan Muhammadyah itu punya lembaga pendidikan yang juga memberikan beasiswa penuh kepada sebagian peserta didiknya dari tingkat pendidikan usia dini sampai universitas. NU dan Muhammadiyah sudah puluhan tahun memfasilitasi anak-anak kurang mampu untuk dapat bersekolah, atau mondok di Pesantren gratis tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Berapa jumlahnya? Sebentar, sepertinya kepala saya mulai pusing duluan sebelum mulai menghitungnya.Â
Muhammadiyah juga punya PKU yang ditujukan untuk menolong orang-orang miskin yang tidak mampu menjangkau faskes tingkat lanjut. Jangan juga tanyakan berapa jumlahnya. Pokoe uwakeh...
Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan NU dan Muhammadiyah itu jauh dari masyarakat?Â
Keduanya punya LazizNu, lazisMu yang rencana kerjanya tiap hari hanya monoton, yaitu berbagi, berbagi dan berbagi. Â Menurut saya emang kurang kreatif, sih.
Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan NU dan Muhammadiyah itu jauh dari masyarakat?Â