Kau masuk ke hidupku di saat aku sedang lemah.
Tutur katamu memuja asa yang sudah lama aku lupakan.
Tak terhitung berapa seringnya aku menghindar.
Hingga akhirnya aku jatuh ke dalam sorot matamu yang tajam.
Aku menerka, apakah pilu yang belum kering akan terulang lagi?
Menciptakan pahit yang teramat getir?
Meluluhlantakan tembok besar yang susah payah aku bangun?
Menghantam lagi jatung yang baru selesai aku jahit?
Entah sudah berapa malam kau genggam tanganku.
Membungkus tubuh yang hanya tersisa tulang.