Ada satu postingan di twitter yang cukup ramai hari ini, yaitu tentang postingan yang mengandaikan "Ken Arok punya kesempatan kuliah di Cambridge University".Â
Banyak respon yang datang dari warga twitter, bahkan rata-rata mengatakan bahwa peradaban kita (jaman kerajaan) ilmu pengetahuannya kalah saing dengan peradaban eropa saat itu.
Sedih memang ketika membaca komentar netter yang membandingkan dan meremehkan leluhur kita, kenapa? Karena mereka belum tau fakta (baca: perkembangan ilmu pengetahuan) yang terjadi pada masa itu. Terlebih, sepengamatan Saya, mereka yang meremehkan usianya terbilang muda (mungkin generasi milenial).
For your information, Candi Borobudur dibangun menggunakan teknik etnomatematika, salah satu ilmu matematika tingkat tinggi. Fakta lain berkata bahwa banyak ilmuwan dari negara lain (khususnya Eropa) yang kagum sekaligus heran sehingga membuat mereka bertanya, "Bagaimana orang-orang jaman Syailendra membangun Candi Borobudur?".Â
Berbagai penelitian untuk mengungkap teknik dan metode yang digunakan dalam pembangunan pun, banyak dilakukan hingga ketemulah kesimpulan bahwa pembangunan candi itu menggunakan ilmu matematika tingkat tinggi.
Fakta seputar pembangunan Candi Borobudur di atas sudah menunjukan bahwa peradaban kita tidak kalah hebat dengan peradaban di Eropa, maka dari itu, seharusnya kita tidak meremehkan leluhur kita yang dianggap sebagai orang kuno. Toh, pada kenyataannya banyak sekali ilmu pengetahuan yang melanjutkan ilmu pada zaman dulu.
Fakta lain yaitu soal dunia paralel yang beberapa waktu yang lalu banyak diperdebatkan oleh ilmuwan di Eropa, mereka mempelajari kembali teori-teori yang pernah dikaji oleh Stephen Hawking dan Albert Einstein seputar parallel universe (beritanya bisa kalian baca di sini).
Pada kenyataannya, leluhur kita di tanah Jawa sudah mempelajari dan mempraktekkan ilmu itu bahkan memerlukan ilmu tingkat tinggi untuk mengalami "pindah dimensi". Ilmu tentang dunia paralel di tanah Jawa disebut dengan "Ngrogo Sukmo", atau dalam istilah modern saat ini disebut dengan "Out of Body Experience". Kebetulan Saya pernah membuat artikel tentang ilmu ini, bisa dibaca melalui link di sini.