Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Out of Body Experience, Ngraga Sukma, dan Rahasia Alam

1 April 2021   19:35 Diperbarui: 1 April 2021   19:38 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OOBE atau out of body experience adalah suatu kondisi di mana "jiwa" keluar dari "raga", kondisi ini bisa terjadi kepada sedikit orang dan umumnya orang yang mengalami OOBE akan berada di suatu tempat tanpa disertai jasadnya. Ilmu sains sendiri belum bisa membuktikan 100% peristiwa OOBE, sedangkan saintis hanya bisa menyuguhkan hipotesis untuk menjelaskannya.

Pada artikel yang lalu Saya sempat membagikan pengalaman ketika Saya mengalami OOBE, nah pada tulisan kali ini Saya ingin menuliskan peristiwa OOBE dari sudut pandang lain.

Out of body experience juga dikenal dalam agama Islam, dikenal juga di kalangan masyarakat Jawa - Bali dengan sebutan ngraga sukma. Orang Jawa kuno (yang punya ilmu lebih) bisa melakukan ngraga sukma, yaitu dengan cara dzikir/meditasi/semedi yang membutuhkan konsentrasi penuh. Yang perlu diingat bahwa, konsentrasi bukan berarti pikiran kosong/tenang, melainkan kondisi jiwa yang tenang. Karena, jika pikiran kosong, bukan konsentrasi yang didapat melainkan pikiran yang melayang.

Ketika sholat, umat Islam dianjurkan untuk khusyuk. Sedangkan khusyuk bukan berarti menenangkan pikiran tetapi menengangkan jiwa, karena dengan begitu pikiran kita tidak melayang. Nah, dalam proses khusyuk diperlukan sebuah objek, jika dalam Islam, bacaan sholat/gerakan sholat dijadikan objek agar pikiran tidak melayang. Jika dalam meditasi, proses keluar-masuknya napas dijadikan objek agar bisa berkonsentrasi.

Dalam Islam, ketika tidur "nafs" kita bisa bereaksi, dan "nafs" dapat kembali ke kandangnya (jasad). Di Jawa, banyak pesantren yang kyainya mampu pergi sholat jum'at ke Makkah, sedangkan badannya berada di kamar tetapi jiwanya telah berada di Makkah. Ada orang yang menyaksikan seorang kyai pergi haji, padahal yang di rumah hanya menyaksikan ia sedang berzikir. Itulah dua contoh peristiwa ngraga sukma atau out of body experience.

Kemampuan melakukan OOBE merupakan sebuah kemampuan tahap awal untuk mengetahui rahasia kematian, tetapi OOBE tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena akan berakibat fatal. Yaitu orang yang melakukan OOBE sembarangan bisa terjebak di antara alam kematian dan alam kehidupan. Maksudnya? Ketika kita melihat setan dari tetangga kita yang baru meninggal, wujud setan itulah yang akan dialami oleh orang yang melakukan OOBE secara sembarangan.

Nah, bagi umat Islam yang masih tidak percaya tentang OOBE/ngraga sukma, bisa disimak Q.S al-An'am ayat 93 dan al-Zumar ayat 42. Sebenarnya masih banyak ayat yang menjelaskan tentang nafs dan jiwa yang berkaitan dengan OOBE, tetapi Saya sedang tidak mood untuk menjelaskan wkwkwk.

Dalam buku Syekh Siti Jenar Makna Kematian, disebutkan bahwa pribadi manusia dibungkus dalam 3 macam badan: badan jasmani, badan mental/nafs/jiwa/sukma, dan roh.

Apa sih enaknya OOBE? Menurut Saya, kita lebih bisa mengerti diri kita (yang lain) sendiri. Saya lebih banyak berpikir tentang perilaku masa lalu yang dirasa tidak tepat, Saya menjadi pribadi yang lebih santai/hati-hati dalam melihat sebuah peristiwa, Saya lebih bisa mengontrol emosi, hawa nafsu, ego, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Pernah mendengar "love yourself"?, nah untuk bisa mencintai diri sendiri, tentu kita harus mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Kita harus bisa mengenal apa saja yang ada di dalam diri kita, bagaimana agar kita bisa berinteraksi dengan mereka. Karena dengan begitu, kita akan sedikit lebih tahu tentang hakikat hidup, tentang Tuhan, tentang apa-apa yang tidak bisa dijelaskan oleh sains, tentang apa-apa yang selalu diperdebatkan, bahkan tentang musibah sekalipun.

Saya sering berkata bahwa "universe ini sangat luas", yang Saya maksud bukan bima sakti, tetapi apa yang ada di dalam diri kita, pikiran kita, hingga jiwa kita. Ada banyak sekali hal yang belum kita ketahui, dan jika kita sudah mengetahui "rahasia alam", hidup kita akan jauh lebih tenang, bahkan lebih tenang dari ketika kita melakukan ritual keagamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun