Jika hal itu sering dilakukan, alam bawah sadar anak akan memproses dan mengingat, lalu mempraktekkannya ketika mereka sudah mempunyai anak. Contoh sederhananya begini, "Dasar bodoh! Masa begini saja tidak bisa?", alam bawah sadar anak akan mengingat dan berkata yang sama kepada anak mereka kelak.Â
Jika anak tidak bisa dalam melakukan suatu hal, ajari mereka, jangan menghardik anak dengan "dasar bodoh", karena sekali lagi, alam bawah sadar anak akan memproses dan mengingat hardikan itu.
Anak, ketika mendapatkan hardikan dari orangtua, rata-rata akan diam dan merasa takut, setelah itu akan kembali seperti semula kondisi mental mereka. Tapi jangan lupa juga, banyak anak yang justru melawan orangtua mereka karena seringnya mendapatkan hardikan.Â
Efek dari hardikan itu bermacam-macam, yang dulu sempat saya lakukan adalah dengan kabur dari rumah dan menginap ke rumah Almarhumah Budhe saya selama lebih dari 2 minggu.
Coba bayangkan, jika orangtua masih tetap egois menghardik anak sesukanya dengan alasan, "Halah, itu hal yang biasa. Dulu saya lebih parah dari ini." pasti hal itu akan semakin membuat mental anak-anak Indonesia down, dan hasilnya tentu di bawah ekspektasi dari kata membanggakan.
Kondisi mental tiap orang berbeda, dengan adanya rasa trauma, tentu akan berimbas pada kondisi mental mereka. Saya masih beruntung, dibesarkan dalam keluarga yang menuntut kedisiplinan, tidak mengabaikan norma-norma yang berlaku, hingga tekanan yang teramat luar biasa dari Ibu saya bahkan sampai saat ini, saya masih tetap kuat dan melakukan hal yang maksimal dalam akademis dan non akademis.Â
Tapi bagaimana dengan mereka selain saya? Maka dari itu, tujuan saya menulis bahasan ini bukan serta merta ingin curhat, tetapi memberikan edukasi kepada pembaca dengan pengalaman serta trauma yang saya miliki.
Saya pikir kita hidup di abad 21 yang sudah modern, maka singkirkanlah pikiran-pikiran primitif dalam mendidik anak. Jika kalian ingin menerapkan sikap disiplin kepada anak-anak kalian, silahkan, tapi usahakan agar anak tidak memiliki rasa trauma atas didikan kalian. Karena yang sudah dari tadi saya singgung, anak kecil mempunyai alam bawah sadar yang akan merespon, memproses, dan mengingat apa yang mereka alami ketika masih kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H