Cebong menyematkan sebutan 'Prabowo jahat sekali' pada masa kampanye, sehingga mengarahkan masyarakat dengan kalimat Lesser Evil. Cebong menyerang secara membabi buta sosok Prabowo yang dinilai jahat sekali ketika masa kampanye.Â
Faktanya? Â Cebong dipaksa menjilat ludah mereka sendiri dengan bergabungnya Prabowo dalam kabinet pemerintahan Jokowi. See? Inilah yang dinamakan politik.
Rumitnya politik tidak hanya perkara di atas. Berita terbaru menyebutkan bahwa para Kiai menyuruh Cak Imin untuk mengamankan 6 kursi menteri yang harus diisi oleh kader PKB, gila kan? Kalau begini keadaannya, pantaslah saya menyebut bahwa Demokrasi di Indonesia tidak efisien, efektif, dan kondusif.Â
Saya sendiri pernah mendapatkan tawaran dari bebrapa akun instagram pada tahun 2017 -- 2019, yang intinya menawari saya untuk bergabung ke salah satu partai. Ada juga yang dengan polosnya mengirimkan pesan "Bang Hara, ayok kita bikin partai politik." Dalam hati saya, "What? Hell, no!", saya tidak tertarik sama sekali dengan yang namanya partai politik dan segala 'kesintingan' yang mengelilinginya.
Bangsa ini sudah 74 tahun merdeka, seharusnya bangsa ini bisa lebih baik dari era sebelumnya. Tetapi pada faktanya, Demokrasi di Indonesia semakin sinting. Saking sintingnya, sekarang terjadi pengawasan di mana-mana. Contoh terbaru saja, ASN bisa kena pecat hanya karena menyukai, membagikan, dan juga membuat konten yang tujuannya mengkritik pemerintah.Â
Saya sendiri pernah membuat tulisan yang berjudul Demokrasi Ala Tukang Copet dan Reformasi Ala Tukang Begal, fenomena seperti sekaranglah yang saya maksud dalam dua tulisan itu. Pasti kalian tahu apa itu "Tukang Copet", kan? Tukang copet mengambil/merampas yang bukan miliknya. Begitu juga dengan "Tukang Begal", tukang begal segan untuk membunuh korbannya agar memiliki yang bukan miliknya.Â
Dan lihatlah sekarang? Elit politik yang berkuasa merampas hak rakyat, bahkan segan untuk membunuh rakyat seperti yang menimpa kawan-kawan mahasiswa, pelajar, aktivis, dan juga petani yang menyampaikan aspirasi mereka masing-masing. Inikah yang disebut dengan Negara Demokrasi? Masihkan efisien, efektif, serta kondusif? Hell, no!
Genealogi secara umum berarti sebuah kajian penelusuran berdasarkan sejarahnya. Tulisan ini berjudul Genealogi Demokrasi. Lalu, bagaimana penelusuran sejarahnya? Saya beri jawaban singkat dan sederhana. Demokrasi adalah sebuah sistem yang dibuat oleh Pemikir Yunani yang sedang depresi. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H