Sholat dan semua gerakan di dalam sholat itu merupakan aktivitas. Merupakan caramu untuk beribadah. Sedangkan saya? Dengan cara mengingatNya, mengajakNya berbicara, merasakan keberadaanNya. Itu sudah cukup. Bila kalian mengira para Agnostik mempunyai cara sendiri dalam beribadah, itu sama saja menyamakan Agnostik dengan Islam/Kristen/Agama.
Ada banyak hal di dunia ini yang belum kalian ketahui mengenai spiritualitas. Tahu Jalaludin Rumi? Beliau menari Sufi untuk mengenang gurunya sekaligus berinteraksi dengan Allah. Kalian tidak perlu repot-repot mengurusi kepercayaan orang lain. Terlebih, menganggap agama kalian yang paling benar. Kalian saja beribadah karena iming-iming surga dan ancaman neraka.
Coba bayangkan jika surga dan neraka itu tidak ada. Masihkah kalian akan menyembahNya? Beda lagi dengan saya. Entah setelah mati saya akan masuk ke surga/neraka, saya sama sekali tidak peduli. Bahkan saya saja masih ragu apakah surga dan neraka itu benar-benar ada. Surga dan neraka itu 11-12 dengan Tuhan. Surga dan neraka itu misterius. Sedangkan surga bagiku adalah ketika harpanku terwujud, merasakan kebahagiaan. Sedangkan neraka? Kebalikannya.
Jika kalian mengira aku terlalu berani menulis seperti ini. Keliru. Mana mungkin aku berani? La wong Tuhanku saja nyandingi aku kok [menemani aku]. Aku dan Tuhan itu berteman. Aku dan Dia selalu bersama. Dan anehnya, banyak yang bilang kalau aku sedang terombang-ambing, kehilangan arah, belum menemukan jalan yang benar.
Lah memangnya kalian tidak terombang-ambing? Tidak salah jalan? Tidak tersesat? Kalau kalian yakin sudah tidak terombang-ambing, tersesat, dan salah jalan, kenapa kalian selalu berdo'a agar selalu ditujukan jalan yang benar, selalu dibimbing? Kalau kalian sudah yakin, seharusnya kalian tidak meminta bimbingan ketika berdo'a dan beribadah.
Ada banyak cara, macam, dan bentuk dalam perkara spiritual. Ada banyak agama, ada banyak Tuhan beserta namanya. Perkara kepercayaan biarkan menjadi urusan masing-masing. Belum tentu juga Tuhanmu dan Tuhanku itu sama. Walaupun aku masih ragu apakah Tuhanmu dan Tuhanku itu sama, aku tidak pernah menganggap apa yang kamu yakini dan jalani itu salah. Jelas, kan, letak perbedaan antara aku dan kalian?
Tapi walaupun kita berbeda. Aku tidak akan berlaku seperti pemilik tiket surga. Kan sudah aku katakan tadi, "Entah setelah mati aku akan masuk ke surga/neraka, aku sama sekali tidak peduli".