Mohon tunggu...
Miss Nindy
Miss Nindy Mohon Tunggu... -

I Like Coffee! ;)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peringati Hari Kesehatan Jiwa, Ini Pesan Donny Imam Priambodo

10 Oktober 2018   16:41 Diperbarui: 10 Oktober 2018   16:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta -- Donny Imam Priambodo yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI Partai Nasdem Dapil Jateng III berkomentar terkait peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diperingati saban tanggal 10 Oktober. Menurutnya, jiwa dan mental itu merupakan daya yang memberikan spirit bagi setiap kegiatan di kehidupan kita.

Terlebih di kota-kota besar yang tekanan mentalnya dua kali lebih berat dari pada daerah pedesaan. Otomatis masyarakatnya juga memerlukan kesehatan jiwa dan mental yang kuat pula. Misalnya Jakarta, kata Donny, merujuk pada data Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes, masyarakat Jakarta rentan sekali terkena sakit jiwa.

"Hal ini dikarenakan tekanan mental, psikologis serta emosional kota-kota besar seperti Jakarta cukup besar. Misalkan tekanan ekonomi, daya saing, atau tekanan lainnya," jawab Donny saat dimintai keterangan di Jakarta Pusat, Rabu (10/10/2018).

Persoalan kesehatan jiwa, lanjut Donny, juga masalah yang serius. Dia membeberkan data yang dirilis oleh WHO pada tahun 1990 yang mengatakan bahwa dari 10 masalah kesehatan utama yang menyebabkan disabilitas, 5 di antaranya adalah masalah kesehatan jiwa seperti depresi, alkoholisme, gangguan bipolar, skizofrenia, dan obsesif komplusif.

"Bahkan pada tahun 2020 mendatang, WHO menilai persoalan depresi akan menjadi penyakit urutan kedua dalam menimbulkan bebab kesehatan," terang Donny.

Oleh karena itu, lanjutnya, sudah semestinya persoalan ini mendapat perhatian lebih baik dari pemerintah, maupun dari kalangan masyarakat itu sendiri. Sebelum nantinya persoalan jiwa dan mental ini meledak tidak terkendali. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?. (MN)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun