"Aktivis", mungkin kata ini sudah sering kita dengar dalam lingkungan kampus. Jika sebagian besar mahasiswa ditanyai mengenai "Mahasiswa aktivis",mungkin dengan serta merta mereka menjawab bahwa menjadi seorang mahasiswa aktivis itu tidak keren, IPK nya selalu jelek, atau dengan alasan yang lebih rasional mereka menjawab bahwa menjadi aktivis itu hanya menghabiskan waktu belajar karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk berorganisasi.
Nah, itu pemikiran yang kurang tepat yah kawan-kawan. Mengapa saya berkata demikian ? Karena ketika kita mulai memilih untuk menjadi seorang mahasiswa aktivis berarti kita mulai bergerak melakukan sebuah perubahan.Â
Nah, untuk melakukan sebuah perubahan, kita membutuhkan yang namanya wadah atau tempat. Ibarat kata kita ingin pergi ke suatu tempat, kita tentunya memerlukan kendaraan untuk sampai ke tempat tujuan.
Nah, dengan kendaraan inilah kita mampu berkendara ke tempat tujuan tersebut. Begitupun sebaliknya, dengan wadah organisasi dan memutuskan untuk memulai berorganisasi, maka kita akan mampu mencapai sebuah perubahan.
Kemudian, perubahan apa yang dimaksud ? Tentu saja perubahan yang lebih baik dalam masyarakat karena sesungguhnya kita sebagai mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat, sebagai penyalur aspirasi masyarakat, membantu mereka yang kurang beruntung, yang tidak sempat merasakan pendidikan.
Kalian mungkin bertanya - tanya terkhususnya bagi mahasiswa baru yang mulai menempa diri di bangku perkuliahan, "Mengapa saya harus memilih menjadi seorang aktivis ?",
"Apa untungnya bagi saya dalam dunia perkuliahan apabila saya menjadi seorang aktivis ?"
Nah, penulis akan sedikit memaparkan beberapa dari sekian banyaknya manfaat dari berorganisasi atau menjadi seorang mahasiswa aktivis ;
Pertama, siapa yang tidak ingin memiliki banyak teman ? Nah, dengan berorganisasi kalian akan memiliki banyak teman dari berbagai jurusan, bahkan dari berbagai kampus.
Kedua, jiwa sosial kalian akan terbangun dengan sendirinya ketika kamu menjadi seorang aktivis.