Bumi masih hangat diselimuti kedukaan.
Sementara kudengar kabar gembira tentang negeriku tercinta
Dirgahayu sang merah putih menanti di penghujung hari
Ada bisikan kegelisahan menghuni pikiran anak negeri ini
Manakala perayaan penuh arti harus berbaur dengan pandemi mengerikan.
Saat sang merah putih berkibar mengabarkan berita kemerdekaan,
Akan ada pemandangan penuh tanya, sebab sekat terasa menganga.
Tetaplah berkibar meski terasa terbakar.
Udara menanti getaran kibaran sang pusaka.
Bumi haus pada tegakknya tiang kemenangan.
Dan huni rindu pada kebebasan pijakan tanpa batas.
Esok dirgahayu negeriku,
Meski berbaur duka, kemenangan tetaplah perayaan mutlak.
Mari menegakan bendera perjuangan pada tempat suci bernama hati,
Barangkali ada jawaban untuk perkara pandemi ini.
sebab kemenangan sejati letaknya di hati.
Dan pada duka yang masih betah menetap, Pulanglah!
Sudahi semuanya, aku lelah dan kau pun letih.Â
Esok dirgahayu negeriku,
Bawalah semuanya, ku kecualikan kebebasan dan kedamaian negeriku.
Biarkan sang merah putih berkibar tanpa getar.
Layaknya darah para pejuang, maju tanpa mundur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H