Oleh : Suldi Panca Mulia
Lentera mu telah luntur berbicara sana sini menggunakan kalimat suci yang tidak memiliki makna semua entiti telah berubah yang dulunya bersinar kini berada dalam kegelapanÂ
Berkeinginan memunculkan antitesis baru tapi semangatmu membakar kebodohan  berlari dan mencari Tujuan kehidupan... sebenarnya di kota ini kau bersaksiÂ
Ambil kata - kata mu itu dan lemparkan kepada mereka yang tida tau diri sebab altsritasmu telah tiada di makan oleh watu yang telah di sia - siakanÂ
Rasa penyesalan pun telah menghantui dirimuÂ
Bangkit dan pandangi masa depan karena namamu telah terpampang di sudut kota, keluarkan egositas diriÂ
Tersenyum manis dengan kumis tipis yang pesona kini esistensi manusia telah hilang mendapat kebahagian lupa akan ke Tuhanan dan menjadi manusia setengah Dewa apakah dirimu hebat?Â
Suatu saat kau akan melebur bersama tanahÂ
Kembali lah ke jalan yang lurus menghamba, bertasbih dan tundukan dirimu terhadap Tuhan sebab dirimu lemah,cuil dan tidak memiliki apa - apaÂ
Semua akan kembali pada dirinya makrokosmos yang besar ini pun tunduk terhadapnyaÂ
Jangan seolah menjadi penguasa jika belum punya asah
Bersujud kepada ilahi dan mohon ampun
Dengarkan panggilan Tuhan yang menggetarkan dunia ini segeralah bertobat sebelum kau dikembalikan
Dengan kalimat: " SEMUA YANG ADA PADA DIRINYA AKAN KEMBALI " .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H