Oleh : Elma (Anggota HMI Kom. Sunan Ampel UIN KHAS Jember)
"Beri Aku 1.000 Orang Tua, Niscaya Akan Kucabut Semeru Dari Akarnya. Beri Aku 10 Pemuda Niscaya Akan Kuguncangkan Dunia. - Â Ir. Soekarno".
Tidak peduli sebesar dan sekuat apa tantangan dunia kedepan, yang jelas kita hadir untuk terus belajar dan berproses dalam menentukan masa depan. "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." Allah mempertegas itu semua dengan ayatnya (QS. Al-Isra ayat 70)
Bagi manusia-manusia yang membawa perannya untuk suatu perubahan, manusia-manusia yang bergejolak memerdekakan dari keterasingan semangat para pemuda, manusia-manusia yang melawan dari hegemoni pemusnah akal dan moral suatu bangsa. Inilah wajah dari semangat para pemuda sebagai aset bangsa. Dengan keyakinin yang tertanam pada setiap unsur-unsur perjuangan, dalam semangat kebangsaan dan keislaman.
Hal yang melatar belakangi Semangat ini, tidak lain adalah kami para pemuda masih belum kalah oleh keadaan, pemuda masih ada untuk mengabdikan dirinya untuk bangsa dan agama, pemuda masih tersisa untuk siap dan sigap memperjuangkan kebeneran yang nyata dan kami yakini bahwa Allah bersama perjuangan kita, seperti halnya pernyataan dalam Al Qur'an (QS. Al-kahf ayat 13) "... Mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk".
Untuk seluruh saudaraku sehimpun dan secita mari kita awali dari lingkaran kita kemudian merambat ke seluruh pemuda bangsa dan  agama. Jangan takut untuk memulai, ini adalah tugas kita untuk menegakkan apa yang dianggap benar dan untuk kemaslahatan umat manusia, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah". (QS Ali-Imron ayat 110).
Jika kondisi dan tantangan memaksa dan menodongkan bendera putih untuk kita menyerah, katakan kepadanya bahwa kalian akan menunggu selamanya "kata menyerah" dari mulut dan dalam diri kami. Sejatinya yang bisa memberhentikan kami ialah Allah dan diri kami sendiri. Life you must be between expectations and beliefs.
Yakin Usaha Sampai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI