Timnas sepak bola Indonesia saat ini sedang menunjukkan performa terbaiknya. Untuk pertama kalinya timnas Indonesia berhasil melaju ke round 3 kualifikasi piala dunia 2026. Apiknya penampilan timnas ini tidak bisa lepas dari peran para pemain keturunan yang sudah berhasil di naturalisasi oleh PSSI.
Pihak PSSI saat ini memang sedang gencar-gencarnya melakukan program naturalisasi. Ketua umum PSSI Erick Thohir melakukan program naturalisasi tidak lain adalah untuk mengangkat performa timnas Indonesia yang sebelumnya sempat mengalami penurunan. Total sudah lebih dari sepuluh pemain yang berhasil di naturalisasi dan masuk skuad timnas Indonesia saat ini. Para pemain yang di naturalisasi adalah pemain keturunan yang bermain di klub klub eropa khususnya para keturunan Belanda-Indonesia.
Meskipun program naturalisasi ini menuai pro-kontra dari berbagai pihak, tidak bisa dipungkiri level timnas Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang signifikan daripada sebelumnya akibat banyaknya pemain naturalisasi. Pihak yang tidak setuju terhadap program naturalisasi ini karena menganggap akan menjadi penghambat terhadap pemain lokal bermain di timnas. Justru sebaliknya pihak yang yang pro terhadap program ini menganggap sebagai sebuah ajang kompetisi agar pemain lokal lebih keras lagi berlatih untuk meningkatkan kualitasnya sehingga mampu bersaing dengan pemain naturalisasi. Hal ini nantinya akan membawa dampak positif terhadap persepakbolaan Indonesia. Terlepas dari pro-kontra yang ada harapan kita adalah hasil yang terbaik terhadap sepak bola Indonesia.
Keberadaan pemain naturalisasi sebenarnya bukan hal yang baru di timnas Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir sudah banyak para pemain naturalisasi yang memperkuat timnas Indonesia. Sejak 2010 lalu selalu ada pemain naturalisasi yang berhasil di naturalisasi bermain di timnas senior.
Program naturalisasi pemain pertama kali dilakukan oleh Indonesia pada tahun 1950-an. Ketika itu PSSI menaturalisasi Arnold van Der Vin seorang penjaga gawang keturunan Belanda. Dia memulai debutnya di timnas Indonesia ketika melawan Nan Hua tim asal Hongkong pada tahun 1952. Namun keberadaannya di timnas tidak berlangsung lama dia berhenti membela timnas pada tahun 1954 akibat kebijakan anti Belanda yang di Indonesia saat itu.
Sejak saat itu Indonesia tidak pernah lagi melakukan naturalisasi pemain kembali. Sampai tahun 2000-an wacana naturalisasi kembali direncanakan meskipun baru terlaksana pada tahun 2010. Pada tahun 2010 di masa kepemimpinan Nurdin Khalid PSSI melakukan program naturalisasi kembali diantara nama yang saat ini masih dikenang dan dianggap sebagai pemain naturalisasi terbaik saat itu adalah Cristian Gonzales. Seorang pemain asal Uruguay yang berhasil di naturalisasi oleh PSSI dan tampil ciamik bersama timnas dengan banyak menciptakan gol-gol indah.
Sejak saat itu berturut turut PSSI melakukan naturalisasi pemain asing. Dalam setiap pergantian ketua umum PSSI program naturalisasi tetap dilakukan hingga sekarang. Akan tetapi ada sedikit perbedaan proses naturalisasi di masa kepemimpinan Erick Thohir sekarang dengan kepemimpinan PSSI sebelumnya. Program naturalisasi saat ini fokus terhadap para pemain keturunan yang bermain di kancah Eropa dan pemain-pemain yang usianya masih muda.
Wallahu A'lam bis showab
_Oleh : Moh. Dian Hanafi
*Penulis adalah mahasiswa Sejarah Peradaban Islam UINKHAS Jember dan pecinta sepak bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H