Mohon tunggu...
Ruang Riset Komisariat Komek
Ruang Riset Komisariat Komek Mohon Tunggu... Pustakawan - Komisariat HMI Ekonomi Universitas Jember

Ruang Riset Komisariat adalah wadah yang memungkinkan mahasiswa mengembangkan kemampuan mereka dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan secara praktis melalui berbagai kegiatan penelitian dan kepenulisan. Selain itu, kami berupaya meningkatkan kepekaan dan kesadaran mahasiswa terhadap isu-isu penting yang berkaitan dengan ekonomi dan kehidupan kemahasiswaan. Melalui berbagai program dan kegiatan, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan intelektual dan profesional mahasiswa, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin yang inovatif dan responsif terhadap tantangan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Campus Hack: Gen Z! Generasi Emas atau Generasi Cemas?

12 Oktober 2024   14:16 Diperbarui: 12 Oktober 2024   14:32 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada minggu 22 September 2024 Campus Hack HMI KOMEK UNEJ menggelar sebuah diskusi bersama dengan bekerja sama dengan komunitas Rembuk Pemuda dengan tema Generasi Emas atau Cemas? Youth and Sustainbility: Paving the Way for a Better Word. Pada sesi diskusi kali ini menghadirkan empat pemateri hebat diantaranya yaitu Yunda Yasmine Cahya Syifa selaku Ketua Umum BEM FEB UNEJ lalu Yunda Fitria Mirna Adiyanti selaku Sekretaris Umum DPM FEB UNEJ, Kanda Rafly Rayhan Al-Khajri selaku Koordinator Rembuk Pemuda Jawa Timur dan yang tidak kalah hebatnya kanda Aidil Afdan Ponanrang selaku Founder Rembuk Pemuda.

Diskusi ini membahas bagaimana peran GEN Z dalam menyosong bonus demografi Indonesia Emas 2024. GEN Z yang seharusnya merupakan generasi yang diberi harapan yang sangat tinggi untuk mewujudkan cita-cita bangsa justru digadang gadang merupakan bagian dari generasi cemas bukan menjadi generasi emas.

Diskusi ini dibuka oleh Yunda Mirna yang mengkritisi peran GEN Z dalam perjalanan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, Yunda Mirna berpendapat bahwa Generasi Emas merupakan Generasi yang memiliki kemampuan untuk menyosong keberlanjutan bangsa dengan menggunakan segala teknologi yang ada. Namun, kondisi Gen Z pada saat ini menurut Yunda Mirna mengalami penurunan kualitas terutama pada pasca wabah Covid-19 dimana yang seharusnya mereka mampu mengendalikan teknologi yang ada, justru kebanyakan dari mereka sekarang mulai dikendalikan oleh teknologi. Ketidak mampuan generasi muda dalam mengendalikan teknologi ini menjadikan kebanyakan dari mereka malah menjadi sesosok pribadi yang malas dan juga susah bergerak dari zona nyaman.

Kondisi dunia pendidikan sekarang yang dinilai oleh Yunda Mirna yang seakan semakin disulitkan oleh pemerintah ditambah lagi dengan kesesuian antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang ada semakin membuat generasi muda berubah menjadi generasi emas.

Namun Kanda Aidil berpendapat bahwa GEN Z masih memiliki peluang untuk menjadi Generasi Emas.  Salah satu aspek kegagalan suatu negara yaitu Iklusivitas politik dan sosial yang tidak berjalan, dalam mengatasi hal tersebut para GEN Z memiliki peran sebagai generasi yang akan memimpin pada bonus demografi 2045, dimana kemampuan GEN Z dalam memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada serta mudahnya mereka dalam mengakses segala informasi yang ada didunia menjadi kunci dari terciptanya Indonesia Emas 2045.

Kanda Aidil juga mengungkapkan bahwa masih ada potensi GEN Z yang diproyeksikan menjadi Generasi Emas justru menjadi Generasi Cemas. Peran kondisi lingkungan yang negatif menjadi salah satu aspek utama dalam menjadikan Generasi Emas menjadi Generasi Cemas dimana ketika generasi sekarang ini berada di lingkungan yang negatif maka perlahan lahan akan luntur nilai nilai pancasila dalam dirinya dan pada akhirnya mereka akan lupa mengenai filsafat pendidikan nasional yang menuntut untuk para generasi muda untuk mencapai pendidikan serta kebahagiaan setinggi tingginya. Kanda Aidil juga memaparkan pentingnya peran pemerintah dalam pembangunan Generasi Emas, seperti pengimplementasian dari filsafat pendidikan hingga meratakan pendidikan di Indinesia agar masa depan negara semakin cerah

Jika kita melihat peran GEN Z dilingkungan Mahasiswa, kebanyakan Mahasiswa sekarang sering lupa mengenai peran atau esensi dari Mahasiswa itu sendiri. Menurut Yunda Yasmine sebagai Ketua Umum BEM yang terjun langsung di dunia kemahasiswaan, beliau mengatakan bahwa kondisi mahasiswa sekarang ini banyak yang melupakan perannya bahkan kebanyakan dari mereka tidak mengetahui lima fungsi dari mahasiswa. Yunda Yasmine juga menyingung terkait bagaimana peran Mahasiswa dalam merangkul Mahasiswa lainnya agar sama sama membantu menyukseskan Indonesia Emas 2045.

Kanda Rafly menambahkan bahwa membangun masa depan yang sukses memerlukan disiplin serta kedewasaan, dimana kedewasaan ini diartikan ketika seseorang tersebut sudah mampu menerima kesalahan dan juga tidak merasa sakit hati ketika terdapat perbedaan pendapat. Salah satu aspek yang membuat Generasi Emas ini menjadi Generasi Cemas yaitu surplus informasi yang diperoleh oleh para Generasi Emas, surplus informasi ini yang menyebabkan generasi sekarang banyak menyepelekan adanya mentoring sehingga banyaknya informasi yang masuk ke telingga GEN Z tanpa adanya filter sehingga mereka sering kali terserang rasa bimbang terkait informasi yang masuk.

Dengan adanya tantangan tersebut apakah Generasi Emas masih bisa mempertahankan gelarnya? Ataukah justru berubah menjadi Generasi Cemas?

Penulis: Mohammad Roihan Ramanda Arifin - Anggota HMI KOMEK UNEJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun