Mohon tunggu...
Hmi Jombang
Hmi Jombang Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Golongan Politikus

10 Juni 2016   15:58 Diperbarui: 10 Juni 2016   16:09 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejalan dengan itu, mengkerdilkan KPU dengan berbagai alasan bukanlah sesuatu yang harus dilakukan DPR. Masih banyak hal lain yang belum di olah untuk kemajuan dan kesejahteraan khalayak banyak. Jika memang mereka politikus yang baik dan punya karakter yang kuat tentu syarat yang di ajukan KPU tidak akan terasa berat. Tapi sayang, lembaga seperti KPK dan KPU selalu jadi sasak politik tuan-tuan berdasi. Seakan ada bahaya besar yang akan muncul dari lembaga ini.

Ada hal penting yang dilupakan para elit politik kita, yaitu regenerasi ilmu pengetahuan yang kurang mumpuni. Pada masa penjajahan, bangsa ini hanya dimanfaatkan sumber daya alamnya yang melimpah, sedangkan dalam sumber daya manusianya dibodohkan dengan berbagai cara, sehingga bangsa ini tidak mengalami masa perkembangan yang menakjubkan dalam bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, maupun teknologi. Masa penjajahan tersebut, disatu sisi melahirkan kaum intelektual yang terbatas, namun disisi lain justru menghasilkan sumber daya manusia yang tidakberkualitas. Keadaan tersebut mewariskan buruknya pengelolaan bangsa ini oleh para penguasa, baik di zaman orde lama maupun orde baru, bahkan masih terasa sampai detik ini, sehingga bangsa ini kalah bersaing dengan Negara tetangga.

Ada pola pikir yang harus diubah disini. Memang pada masa lampau kesuksesan suatu negara dipandang berkait erat dengan sumber-sumber kekayaan alam yang dimiliki. Akan tetapi untuk ukuran sekarang, kekayaan dan kesuksesan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang mampu mengubah sumber-sumber daya alam itu menjadi produk atau jasa yang berharga berdasarkan ilmu pengetahuan, investasi, gagasan, dan inovasi. Kaya tanpa memiliki pengetahuan yang mumpuni maka ketergantungan pada negara sahabat yang terjadi.

Banyak sumber daya alam yang dulu menguntungkan negara kita kini telah hilang karena arus perkembangan globalisasi dan kurang cakap dalam pengelolaan. Seharusnya para politikus kita faham, konteks baru dalam peningkatan daya saing antar bangsa dewasa ini adalah kebutuhan untuk mengetahui segala perubahan. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan penguasaan yang memadai bidang ilmu pengetahuan, penelitian, dan mencari pemimpin yang benar-benar mampu lewat jalur yang independen. Bukan rebut selfi ria dengan tokoh dunia atau melancong tanpa kerja nyata. Bila calon pemimpin sudah membuat jalan sendiri menuju kursi kekuasaan maka sangat sulit sekali pemimpin jujur, adil, bertanggung jawab akan lahir di Indonesia. Buktikan saja.

Sejauh yang saya amati, keberadaan partai politik dan politikus memang penting dalam sebuah Negara. Tapi membiarkan mereka berbuat sekehendak hati tentu bukan pilihan yang tepat juga. Sejalan dengan itu, perlu ada pengawalan yang intensif dalam proses membangun Negara tercinta. Indonesia bukan milik partai tapi milik kita bersama. Syarif Penggerak Solidaritas Indonesia Untuk Demokrasi (SOLID)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun