Teruntuk sebuah nama yang belum sanggup kueja setiap hurufnya
Teruntukmu yang masih abu-abu dalam mimpiku
Teruntukmu yang sudah menjadi issue terhangat saat perjumpaan aku dan sang pencipta
Entahlah, setiap waktuku kupakai untuk menerka siapa namamu
Apakah kau juga sedang menanti apa yang kupinta?
Yaitu saat Kita berjumpa dalam sebuah akad sakral di hari yang maha cinta
Apakah doamu dan doaku saling bersahut-sahutan?
Yaitu bersatu dalam satu jiwa sampai kapanpun
Aku tak ingin menyibukkan diri untuk mencarimu kesana kemari tanpa kepastian
Aku lebih memilih memintamu kepada penggenggam hati yang sebenarnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!