Mohon tunggu...
H.M.Hamidi
H.M.Hamidi Mohon Tunggu... Lainnya - Berusaha Berdo'a Bersyukur Berpikir Positif

Pekerja Sosial, Pelaku Pemberdayaan, Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dahsyatnya Uang Membungkam Suara Kebenaran

31 Desember 2024   10:22 Diperbarui: 31 Desember 2024   10:22 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Refleksi Akhir Tahun 2024

Hiruk pikuk kehidupan tahun 2024 tanpa terasa akan segera berakhir. Berbagai peristiwa yang membungkam kebenaran hampir tiap hari diberitakan.

Vonis bebas 6,5 tahun penjara oleh hakim terhadap koruptor 300 teriliun sangat patut dipertanyakan.

Terbongkarnya jaringan bandar narkoba di bima yang melibatkan oknum polisi, anggota DPRD dan oknum lainnya, bukti merosotnya moral aparat di negeri ini.

Perampasan tanah miliki rakyat untuk proyek PIK 2 di Tangerang Banten, memperlihatjan betapa dahsyat uang membungkam kebenaran.

Jual beli jabatan, uang pelicin proyek pembangun seakan menjadi kebiasaan bagi pejabat di berbagai daerah bahkan sampai ditingkat pemerintahan yang paling bawah.

Aparat penegak hukum sebagai pengawal dan penegak keadilan terhipnotis dengan janji manis dari para pelaku kejahatan.

Oknum hakim, jaksa, polisi dan aparat pemerintah lainya terpesona oleh godaan uang penyuapan.

Seperti yang ungkapkan Aristoteles bahwa realitas yang sering terjadi dalam masyarakat ; kekuatan uang dapat membungkam suara kebenaran.

Dalam pandangannya tentang etika dan keadilan, bahwa uang memiliki kekuatan besar dalam membentuk keputusan, opini, dan bahkan keadilan.

Ketika uang berbicara, banyak orang cenderung mengabaikan prinsip-prinsip kebenaran demi keuntungan materi dan kepentingan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun