Melakukan ziarah makam selepas Sholat Hari Raya Idul Fitri hingga lebaran ketupat bagi masyarakat Lombok merupakan tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun.
Kebiasaan ini, setiap tahunnya kita saksikan juga hampir disebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada hari raya lebaran.
Namun, apakah kelebihan nyekar makam bagi kita ?
Selain untuk melakukan ziarah ke makam buyut, orang tua, saudara dan anak cucu yang telah meninggal dunia.Â
Nyekar makam merupakan sarana untuk bersilaturrahim dengan tetangga kampung yang tidak bisa kita datangi ke rumah masing masing, atau sanak saudara, tetangga yang sekali setahun pulang kampung dari luar daerah.
Tempat pemakaman umum, saat lebaran hingga enam hari kedepannya ramai dikunjungi oleh semua lapisan masyarakat.
Momen seperti ini hanya bisa kita lihat hanya pada hari raya lebaran setelah bulan ramadhan.
Sebab pada momen inilah ada kesempatan dan waktu yang panjang bagi orang saudara, sahabat, teman dan rekan kerja pulang kampung.
Sehingga wajar ketika ada larangan mudik dari pemerintah, banyak masyarakat yang kecewa bahkan menerobos melanggar larangan tersebut.
Tidak peduli dengan bahaya yang ditimbulkan oleh virus yang sudah 2 tahun ini melanda negara kita.
Mungkin karena mereka telah jenuh atau tidak percaya dengan virus tersebut atau memang tidak peduli dengan keselamatan diri mereka sendiri.
Terlepas dari faktor tersebut, nyekar makam tetap menjadi tradisi yang tetap dilakukan ketika lebaran sekalipun dalam situasi pandemi seperti sekarang.
Kesempatan sekali setahun ini, tidak bisa dilewatkan sebagai sarana silaturrahim yang belum tentu bisa dilakukan pada tahun berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H