Puasa hari ini puasa cukup melelahkan bagi saya. Pukul 10.00 pagi tadi mendapat telpon dari teman yang sudah lama tidak bertemu, memberikan kabar duka bahwa Bapak Kos ketika masih bekerja sebagai Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah meninggal dunia. Perasaan terkejut dan sepontan mengucapkan "Innalilahi Wainna Ilaihirajiun" terdengar oleh Istri yang berada tidak jauh.Â
Tanpa berpikir panjang saya langsung mengajak Istri untuk pergi melayat ke rumah duka yang jaraknya kurang lebih 60 Km tempat tinggal saya yang ada di Kabupaten Lombok Timur.Â
Pukul 11.00 Wita kami berangkat dari Lombok Timur menuju Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah tempat tinggal Al Marhum. Perjalanan kami cukup lancar dan Al Hamdulillah kami sampai di rumah duka sekitar pukul 12.15 Wita.
Kerumunan warga yang melayat semakin banyak yang berdatangan dan berkumpul semakiin memperlihatkan suasana duka yang mendalam bagi Anak, Istri dan Keluarga yang ditinggal.
Mengingat adanya larangan untuk berkumpul dan menjaga jarak ditengah mewabahnya covid 19. Saya langsung menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan meminta maaf karena tidak bisa ikut mengantarkan jenazah ketempat pemakaman yang rencananya dilaksanakan Pukul 16.00 atau setelah sholat Asar.Â
Sebelum pamit, kami berziarah menuju tempat disemayamkan jenazah untuk memohonkan do'a kepada Allah SWT semoga Al Marhum mendapat pengampunan dari Allah SWT dan segala amal ibadahnya diterima serta mendapat tempat yang layak disisi-NYA. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Pukul 13.00 Wita, kami berangkat pulang, ditengah rasa capek dan ngantuk mulai menyerang, Saya mencoba bertahan sambil mengendarai mobil secara pelan pelan akan tetapi tidak bisa bertahan.Â
Untuk menjaga keselamatan Istri menyarankan untuk beristirahat sejenak. Lalu mobil saya arahkan kepinggir jalan untuk berhenti. 15 menit tiduran di atas mobil membuat saya segar dan melanjutkan perjalanan. Akhirnya pukul 15.00 Wita sampai juga kami di rumah.
Beristirahat sambil duduk duduk, tiba tiba teringat kalau hari ini belum membuat tulisan untuk hari ke 11 di Samber THR kompasiana.Â
Tema Semangat Ramadan & Waisak Membuat Kita Optimis, sangat pantas bagi saya.
Rasa capek dan lelah seketika hilang. Semangat menyelesaikan tantangan hari ini harus diselesaikan agar konsistensi belajar menulis tiap hari dapat dipertahankan.
Hari ini bertepatan dengan Hari Raya Waisak, bagi saudara kita yang beragama budha. Hari Waisak dikenal dengan Hari Raya Trisuci yaitu hari raya mengenang perjalan Sidharta Gautama dari kelahiran, penerangan dan kematian. Peristiwa ini sangat penting bagi umat budha untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama seperti yang dilakukan oleh Sang Budha.Â
Penerangan merupakan perjalanan spritual yang dilakukan oleh Sidharta Gautama dengan melakukan pertapaan hingga mencapai kesempurnaan sebagai Sang Budha. Pertapa adalah kegiatan mengasingkan diri dari hiruk pikuk kehidupan dunia menuju tingkatan yang lebih tinggi.
Demikian halnya dengan puasa. Puasa bagi umat Islam merupakan saat yang paling tepat untuk menempa diri dalam kebaikan agar mendapatkan gelar Mutaqqin.Â
Selain itu, puasa juga mengajarkan kepada kita tentang kepedulian terhadap sesama dan ikut merasakan betapa lelah dan laparnya saudara saudara kita yang tidak makan sehari penuh bukan karena puasa. Sehingga dengan berpuasa kita ikut merasakan apa yang dirasakan kaum duafa.
Ketauladan Rasulullah SAW dalam berpuasa merupakan pedoman bagi umat Islam untuk menabur kebaikan dan memperbanyak sedekah. Semangat yang dicontohkan dalam berdakwah dan berkarya tidak berkurang dalam situasi dan kondisi apapun. Demikian juga dengan kita yang sedang menghadapi covid 19. Puasa adalah senjata utama untuk mencegahnya dengan berpuasa pikiran menjadi tenang, amal ibadah di lipatgandakan doa doa dikabulkan. Untuk itu yakinlah setelah ada kesulitan pasti ada kemudahaan, semua kesulitan yang kita hadapi saat pandemi pasti akan memberikan hikmah dan kebaikan yang lebih baik setelahnya. Berpikir positif dan berprasangka baik terhadap ketetapan Allah adalah obat paling ampuh untuk mencegah Covid 19. Ramadan & Waisak adalah semangat membangun kebersamaan, menciptakan ketenangan jiwa dan mencegah segala penyakit dan bencana. Melatih kesabaran dalam suasana pandemi baca selengkapnya DisiniÂ
Semoga Bermanfaat....
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga Puasa Kita Diterima Oleh Allah SWT
Sehat & Semangat Selalu..........
Agar Covid 19 Segera Berlalu.......
Aamiin Ya Rabbal'alamiin
H.M. Hamidi (Belajarbersama#OmB4P#)
Pemerhati Sosial & Pelaku Pemberdayaan Masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H