Mohon tunggu...
Heri TKM
Heri TKM Mohon Tunggu... Freelancer - Proyek Nulis Buku Bareng

MOTIVATOR MENULIS\r\nPelatih Internet Marketing Jawa Timur\r\n - Founder: PNBB [Proyek Nulis Buku Bareng] http://on.fb.me/1e87ABM - www.proyeknulisbukubareng.com\r\nwww.hmcahyo.com\r\nAktivis OpenIdea (opensource bloggig) - following this movement\r\nhttp://freeculture.org\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkat Kompasiana Tukang Service ini Lebih Makmur

12 Juni 2015   13:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rabu Sore, 10 Juni 2015 sore, saat menunggu waktu maghrib sambil leyehan di sofa, tiba-tiba saya mendengar suara motor parkir di depan rumah. Saya buka tirai jendela, sekilas saya pernah kenal wajahnya, tak berapa lama tamu tadi sudah di depan pintu dan mengucapkan salam.

"Bagaimana kabarnya Pak," sapa sang tamu..

"Alhamdulillah baik," jawab saya, sambil mempersilahkan duduk.

Beberapa saat kemudian mengalirlah cerita dari - sang tamu tersebut, yang tak lain adalah Pak Andik tukang service mesin cuci langganan keluarga saya.

Singkatnya, Pak Andik cerita bahwa sekarang dia banyak dapat order untuk melakukan servic mesin cuci, dan bahkan pelanggannya sekarang adalah banyak dari kalangan pengusaha laundry di sekitar kampus kota malang. Tidak hanya sebagai tukang service mesin cuci panggilan,  bahkan dia juga sering jadi "konsultan dadakan" bagi tukang service AC/Kulkas yang
mengalami kesulitan saat mendapatkan "pasien" yang agak kerusakannya agak rumit. Dan yang menarik - konsultasi tersebut dilakukan via ponsel yang kadang durasinya sampai setengah jam lebih dan membuat baterai telponnya panas. Konsultasi tersebut "terpaksa" dilakukan via telepon karena jarak dari sang penanya yang lumayan jauh, karena berlainan kecamatan.

Awalnya Pak Andik, merasa heran kok banyak mendapat telepon dari pelanggan yang berada di kota Malang, pasalnya dia tinggal di singosari yang ikut Kabupaten Malang. Mulanya dia mengira mereka menelpon dari referensi saudaranya yang tinggal di dekat Universitas Brawijaya, tetapi ternyata yang menghubunginya tidak hanya dari sekitar pusat kota malang, tetapi juga dari kecamatan sumber manjing yang masuk bagian selatan kabupaten malang, yang jarak dari singosari sekitar 70 atau 80 Km.

Suatu ketika saat sedang melakukan service di rumah seorang client, dia bertanya darimana sang client mendapatkan nomornya.

"Lho, saya kan dapat nomor Bapak dari internet," jawabnya sambil menunjukkan sebuah tautan di sebuah blog.

Pak Andik agak kaget melihat gambar dia yang sedang menservice mesin cucui menggunakan celana kolor di sebuat postingan di blog yang ditunjukkan clientnya. Dia hanya mengangguk-angguk dan menebak-nebak siapa yang mengunggah foto dirinya di internet.

Karena hanya sekilas dia melihat nama Cahyo, dipsotingan blog tersebut, dan dia ingat seorang temannya yang dulu pernah berjanji untuk membuatkan dirinya sebuah blog - namun sayangnya si Cahyo kini sudah pindah ke Jakarta dan tak tahu bagaimana dia harus menghubunginya.

Rasa penasaran itu tidak berhenti sampai disitu, suatu ketika dia meminta saudaranya untuk mencarikan "postingan" di internet yang memuat dirinya, dan setelah ketemu dia memperhatikan dengan seksama postingan yang memuat dirinya dan dia baru tersadar bahwa dia kenal dengan yang membuat postingan itu.

Akhirnya dia bertekad jika ada panggilan service ke daerah malang utara dia mampir ke rumah sang pembuat artikel tentang dirinya. Suatu ketika saat dia sempat mampir ke rumah sang pembuat postingan ternyata orangnya masih di kantor - akhirnya baru pada hari Rabu Sore tersebut dia ketemu sang pembuat postingan.

Dengan semakin banyaknya orang yang memanggil untuk melakukan service mesin cuci, maka dia juga banyak belajar - terutama untuk mesin-mesin baru.

Caranya?

Dia, meminjam buku manual mesin cuci dari pelanggannya, dan mempelajarinya di rumah.. dengan cara begitu pengetahuannya selalu upto date. Selain itu dia juga jadi tahu mesin cuci apa saja yang suku cadangnya mudah dan yang susah di dapatkan di kota Malang.

Ada cerita yang membuat dia agak kapok melayani orang-orang tertentu, karena kadang cuma memberikan ongkos service sebesar Rp. 15.000 (lima belas ribu) atau bahkan cuma Rp. 10.000 - hal ini disebabkan dia tidak mematok tarif resmi berapa dari jasa yang dia berikan. Padahal dia bilang kalau dari tukang service resmi dari beberapa merek yang ada di pasaran, paling murah sekali panggil ongkosnya Rp. 150,000 (seratus lima puluh ribu).

"Wah kalau begitu, sampean harus menjelaskan tarifnya dulu pak, sebelum menservice mesin cuci orangnya, ya minimal separo dari harga tukang service resmi.." begitu saya menyarankan.

Dia cuma tersenyum lebar... sambil melanjutkan cerita, bahwa di akhir pekan, justru dia biasanya sangat sibuk melayani panggilan service, bahkan suatu ketika saat dia sedang "rekreasi" bersama istri dan anaknya - mendapat panggilan untuk service yang kebetulan di dekat tempat rekreasi, untungnya dia selalu membawa peralatan service di motornya.

Oh ya, motornya Pak Andik juga suda ganti, kalo dulu memakai sepeda "Shogun kebo" tua sekarang sudah memakai motor matic dari merek yang cukup terkenal.

"Yang dulu saya jual pak, sudah suka ngadat..." jawabnya sambil berpamitan pada saya.

****

Penasaran dengan isi postingan yang membuat Pak Andik banjir pelanggan? baca tautan ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun