Dalam terang saya terlahir sebagai pegawai PLN dan kisah ini dimulai. Nama saya inggih surya permana, surya yang menerangi di kala siang dan permana adalah purnama yang memberikan cahaya di waktu malam seperti jargon di PT PLN (Persero) “pantang pulang sebelum terang”. Tahun 2010 mengikuti orientasi on the job training dan penempatan di bagian barat jawa di jalan JCC desa gandul kecamatan limo depok perbatasan jakarta bagian selatan dengan jawa barat, sekarang adalah PT PLN (Persero) Pusat Pengatur Beban. Di gedung miring itu tempat dihasilkan frekuensi 50 Hz system interkoneksi jawa madura bali (jamali) dan dilahirkan para ahli operasi sistem dan tidak sedikit karir mereka berlanjut di jajaran atas petinggi PLN.
Menyelami kasus yang terjadi di bagian statistika dan publikasi sistem operasi sampai masuk pada subbidang analisa dan evaluasi hingga akhirnya saat ini bergabung dalam tim operasi real time, sudah terbiasa dengan system kerja shift yang berbeda dengan pegawai dengan jam kerja normal, ruang kerja tertutup berdimensi kurang lebih 20 meter persegi dan suhu terjaga mendekati 0 deg celcius memacu adrenalin otak yang dingin untuk melakukan action dispatch dan berstrategi dalam menghadapi kondisi real, dengan kesiapan menghadapi kondisi apapun diluar sana baik dari sisi transmisi pembangkit maupun distribusi selain terbiasa memainkan operasi andal-kualitas-dan ekonomis. Fasiitas SCADATEL sebagai kaca spion kami, signal, metering, kontrol jarak jauh serta alat koordinasi komunikasi. Kesempatan yang luar biasa bisa mengoperasikan asset peralatan bernilai triliunan rupiah di kawasan jamali dengan rasio elektrifikasi terbesar di Indonesia dengan rincian asset yang terbagi dalam 5 regional sbb :
Saya merasa bangga setiap hari sekitar 804 milyar rupiah berjalan dalam proses pengaturan system operasi dan disini bisa dilakukan penghematan yang luar biasa sebagai spot keuntungan terbesar PLN yang notabene berada di pusat pengatur beban sebagai pusat optimum manajemen energi untuk mencapai keekonomisan dari perencanaan sampai dengan pengoperasian, tentunya tidak mengensampingkan faktor sekuritas/andal.
Seiring perkembangan teknologi dan pertumbuhan beban industri muncul banyak tantangan dalam mengoperasikan system seperti yang berkaitan dengan stabilitas system contoh permasalahan pengaturan tegangan, pengaturan frekuensi auto dan manual dispatch, stabilitas sudut rotor pembangkit dengan melihat kontingensi transfer timur ke barat serta dalam hal kondisi saat gangguan. Berikutnya pengaturan energy primer dalam hal pemakaian fuel batubara, gas alam (langsung dialirkan melalui pipa atau disimpan dalam bentuk LNG dan CNG) serta minyak bumi. Renewable energy dari air sungai/waduk dan panas bumi. Semua pengoperasian tersebut tidak terlepas dari perencanaan defence schema yang matang bila terjadi outage baik dari sisi pembangkit maupun penyaluran untuk mengurangi dampak pemadaman beban konsumen akibat gangguan.
Saya selalu berusaha menerapkan mindset direktori kompetensi dalam diri saya sebagai pegawai PLN umumnya, khususnya sebagai operator operasi real time E di tempat saya bekerja dan itu memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan. Saat ini dalam key performance indicator PT PLN (Persero) P2B Tahun 2016 awal semester rata-rata mengalami pencapaian baik. Kompetensi inti yang selalu saya jaga diantaranya pertama integritas, berusaha datang tepat waktu dengan niat ikhlas dan bakti demi menjaga kontinuitas pelayanan listrik ke masyarakat, berusaha mendengarkan dan memahami dengan baik saat serah terima piket, setelah posisi duduk melengkapi administrasi : mengisi absensi, login pribadi, memprediksi kecukupan daya system dan subsistem pada jam jam berikutnya, dan kelengkapan data logsheet sebagai laporan pengusahaan operasi.
Kedua orientasi melayani pelanggan yaitu mempertahankan kualitas pelayanan : menjaga frekuensi dalam nominal yang diizinkan 50 Hz ± 0,2 Hz dengan memperhatikan kesiapan pembangkit fasilitas gov free & LFC serta pengaturan beban sesuai merit order, mempertahankan rentang tegangan dalam batas standart 475 – 525 KV, 135 – 157,5 KV dan 63 – 73,5 KV dengan pengaturan sumber daya reaktif generator,kompensator : kapasitor, reaktor dan SVC, pengaturan tap transformator tenaga, tap staggering dan pengaturan jaringan tidak terlepas dari pengamatan besaran transfer timur ke barat. Kualitas pelayanan berikutnya adalah kecepatan pemulihan gangguan mengacu pada waktu declare pemilik instalasi untuk meminimalisir pemadaman.
Ketiga orientasi pada pencapaian, selalu up to date posisi pencapaian kinerja dan memperhatikan pencapaian optimalisasi hidro terkait variasi musim, optimasi thermal misalnya kontrak take or pay gas dan kebutuhan kargo LNG untuk kebutuhan subsistem serta realisasi keekonomisan dari rencana.
Keempat pembelajaran berkesinambungan, selain mendapat pembelajaran dari diklat kompetensi juga aktif bertanya dan selalu mencari tahu/ menggali informasi terhadap perkembangan system serta metode sharing ilmu. Kelima adaptasi, mudah membaur dalam komunitas social positif dalam perusahaan.
Selain kompetensi inti terdapat kompetensi peran yang setiap hari saya usahakan untuk terapkan diantaranya mempengaruhi dalam hal positif, membangun hubungan, mengembangkan orang lain, peduli kualitas, pengambilan keputusan, kerjasama kelompok, spirit bisnis, berpikir strategis, memimpin kelompok, sikappedulikeselamatan dan lingkungan, dan menjaga hubungan antar pribadi. Kompetensi inti dan peran merupakan soft competency yang menurut saya harus saya terapkan dan tularkan dalam lingkungan perusahaan disamping kompetensi bidang sesuai jenis profesi dari masing-masing individu pegawai. Dan dari situlah dari hati dan perilaku yang terang saya menerangi nusantara.
Biodata
Nama : Inggih Surya Permana
