Mohon tunggu...
Hari Listrik Nasional PLN
Hari Listrik Nasional PLN Mohon Tunggu... Karyawan -

Akun resmi yang menayangkan hasil artikel pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam kegiatan blog competition "Kerja Nyata Terangi Negeri". Email: hln71@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lingkungan, Membuatku Linglung-an

27 Oktober 2016   13:03 Diperbarui: 27 Oktober 2016   13:42 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualitas mitra dari PT PLN (Persero) sangatlah penting, begitu pula dengan kuantitasnya. Saya mengakui bahwa PT PLN (Persero) tetap membutuhkan banyak mitra dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik segenap bangsa Indonesia dari ujung utara sampai ujung selatan dan dari ujung barat sampai ujung timur Kepulauan Indonesia, termasuk di bidang pembangkitan tenaga listrik. Hal ini terkait dengan target PT PLN (Persero) untuk mencapai rasio elektrifikasi[18] sebesar 97% pada tahun 2019[19]. 

Mega proyek 35000 MW yang dicanangkan Presiden Joko Widodo-pun rasanya mustahil tercapai dalam 5 tahun tanpa keberadaan IPP[19]. Kejadian tidak menyenangkan yang pernah saya alami mungkin dapat dijadikan bahan introspeksi. Apakah PT PLN (Persero) sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik terkait aspek lingkungan? Mungkin PT PLN (Persero) sudah melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan cukup baik pada aset pribadi, tapi bagaimana dengan pihak sewa yang memiliki kontrak kerja sama dengan PT PLN (Persero)? PT PLN (Persero) tidak bisa melepas pihak sewa begitu saja, diperlukan adanya supervisi sehingga proses pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada pembangkit sewa dapat berjalan dengan baik. Yang berlalu biarlah berlalu, proses yang sedang berlangsung biarlah tetap berjalan; akan tetapi pencemaran lingkungan seperti yang terjadi di Kalimantan Barat cukup berhenti di sini, tidak perlu ada kali selanjutnya. 

Proses supervisi ini secara riil sudah saya laksanakan dengan melakukan inspeksi lapangan ke unit-unit pembangkit milik pihak sewa, terlebih baru-baru ini saya menjadi bagian dari tim di Sektor Pembangkitan Kapuas yang bertugas mengevaluasi kinerja dari pihak sewa dalam hal pembangkitan tenaga listrik. Hal ini membuat saya memiliki posisi tawar yang cukup berarti, karena hasil inspeksi lapangan yang sudah saya lakukan dapat dijadikan input/masukan bagi atasan saya untuk memberikan himbauan, peringatan, bahkan tindakan lebih lanjut pada pihak sewa kalau pihak sewa tersebut tidak memenuhi kewajiban terkait aspek lingkungan.

Saya pribadi merasa hari-hari kerja ini cukup berat. Tapi tidak seberat momen saat saya harus menjawab pertanyaan terkait energi terbarukan. Kapan PT PLN (Persero) mulai melirik energi terbarukan/alternatif dalam skala besar? Kapan PT PLN (Persero) menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan? Dan banyak pertanyaan lain yang menyusul. Sulit untuk menjawab pertanyaan seperti itu, terlebih untuk sekarang PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat masih fokus untuk mengatasi permasalahan power shortage; tetapi hal itu juga yang membuat PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat memiliki keistimewaan. Kami menjalin kerja sama dengan Sarawak Energy Berhad (SEB)/SESCO[20] dalam hal penyediaan tenaga listrik. Wilayah Kalimantan Barat, secara khusus yang berada di lingkup Sistem Khatulistiwa mendapat pasokan tenaga listrik dari Malaysia. Kontrak kerja sama dengan SEB ini membuat kondisi kelistrikan di Kalimantan Barat menjadi lebih baik. 

Terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang membuat program kerja sama PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat – SEB ini dapat terwujud dan berjalan sampai dengan saat ini. Lupakan sejenak idealisme terkait kemandirian Indonesia, karena pada faktanya kita memang membutuhkan “bantuan” dari Malaysia. Yang perlu diwaspadai adalah timbulnya ketergantungan akan pasokan tenaga listrik dari SEB. Maka dari itu, realisasi mega proyek 35000 MW di tanah Borneo benar-benar dinantikan sehingga lambat laun pasokan tenaga listrik dari SEB dapat dikurangi secara bertahap.

Akhir cerita, saya sangat bersyukur karena permasalahan pekerjaan di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Kapuas dapat di-sharing-kan. Bekerja di bawah tekanan sangatlah wajar, tetapi jangan sampai stress. Rutinitas “YOU & ME” setiap hari Senin (kurang lebih seperti “CoC” di unit-unit PT PLN (Persero) yang lain) yang dilanjutkan dengan weekly meeting, memberi saya peluang untuk menceritakan kondisi dan permasalahan kerja aktual yang terkait dengan aspek lingkungan, dan sebaliknya rekan-rekan dari bidang lain juga dapat menyampaikan kondisi dan permasalahan kerja aktual masing-masing bidang. 

Feed back maupun celotehan rekan kerja di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Kapuas benar-benar membantu. Tiap Selasa sampai dengan Kamis-pun diadakan doa pagi bersama yang dilanjutkan dengan daily meeting. Rutinitas seperti inilah yang membuat saya yakin bahwa rekan-rekan di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Kapuas bukan hanya bekerja, tetapi mengabdi dan berkarya dengan sepenuh hati menyediakan tenaga listrik untuk kehidupan yang lebih baik. Electricity for a Better Life...

Aloysius Pramasetya Yuniar Susanto

9016374ZY

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

Sektor Pembangkitan Kapuas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun