Mohon tunggu...
Hari Listrik Nasional PLN
Hari Listrik Nasional PLN Mohon Tunggu... Karyawan -

Akun resmi yang menayangkan hasil artikel pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam kegiatan blog competition "Kerja Nyata Terangi Negeri". Email: hln71@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersedia Ditempatkan di Mana Saja

26 Oktober 2016   16:20 Diperbarui: 27 Oktober 2016   10:44 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari kedua kami mulai dengan makan pagi. Ternyata pada malam sebelumnya, sekitar jam 11 malam saat saya dan teman saya tertidur, tiga orang datang ke kantor PLTD danmeminta agar tapping di rumahnya diperbaiki. Salah seorang dari mereka dalam keadaan mabuk. Mereka hampir saja memicu perkelahian saat salah seorang pegawai menyarankan untuk melakukan perbaikan pada pagi harinya karena alasan safety. Cerita ini aku dengar dari pegawai rayon saat kami sedang makan pagi. “Kejadian seperti ini tidak jarang terjadi,” dia menambahkan.

Bangunan PLTD Semitau, jika diurutkan dari gerbang terdiri dari; kantor, bangunan PLTD, kemudian dua mes. Setelah makan, saat berjalan menuju mes, dari kejauhan kulihat seorang oknum lembaga tertentu dengan seragam hijau-hijau. Dia berdiri di kiri mobil dengan warna yang sangat mirip. Diantara mereka ada satu corong berwarna kuning. Saya, teman saya, dan pegawai dari rayon berjalan melewati dia dengan pandangan campuran antara tidak percaya, sedih, dan marah.Beberapa saat kemudian, seorang pegawai alih daya datang dengan seember penuh solar. Tak ada kebingungan terlihat di wajahnya, tanpa komunikasi dengan orang tersebut, dia sudah tau apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ironis memang, mengevaluasi efisiensi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu bagian pekerjaan saya, tetapi pada saat itu tidak ada yang bisa saya lakukan.

Pekerjaan overhaul dilaksanakan dari pagi setelah makan, hingga sore saat matahari tenggelam diselingi waktu istirahat makan siang. Aku merasa sangat bersyukur kami dibantu oleh dua orang pegawai alih daya dari yantek dan dua orang pegawai PLN PLTD Semitau. Terus terang, saat itu merupakan pengalaman mengikutioverhaul pertama saya dan teman saya dari Pontianak. Dikarenakan baru pertama sekali, tak banyak yang bisa kami lakukan. Hari kedua itu kami habiskan dengan membongkar mesin. Selain lelah, kami juga menjadi kotor. Sebagai informasi, mesin yang di-overhaul pada saat itu memiliki bobot total 1.060 kg berdasarkan DIN 70020 Part 7A.

Apabila disimpulkan secara sederhana, overhaul PLTD itu merupakan bongkar pasang mesin dengan selingan mandi oli dan atau solar dan atau air sabun. Akan tetapi, tentu kenyataannya tidak sesederhana itu. Ada beberapa perlakuan dan keahlian khusus yang harus dilakukan, karena mesin ini harganya sangat mahal dengan teknologi tertentu dan fungsinya sangatlah penting.Overhaul sendiri merupakan “santapan” rutin pegawai-pegawai di PLTD. Hal yang sudah pasti dibutuhkan ialah tenaga dan stamina. Sehari setelah overhaul hari pertama, sudah bisa kurasakan pegal di tubuh. Dan dihari-hari setelahnya pegal itu bertambah, sedangkan pegal yang lama belum juga menghilang. Demikian seterusnya, hingga overhaul selesai.Pada 10 Oktober 2016, kami kembali ke Pontianak melalui jalur darat. Perjalanan kami tempuh selama tujuh jam melewati jalan bagus ditambah lima jam melewati jalan rusak.

Adapun hal yang sangat berkesan untuk saya ialah rasa persaudaraan dan saling membantu antara pegawai dan pegawai alih daya di PLTD Semitau. Intinya satu, yaitu makan dan “ngopi” di meja yang sama. Setiap hari sudah pasti kami “ngopi” bersama. Saat bekerja disana, interaksi sosial sangatlah penting, baik antar pegawai, maupun pegawai dengan masyarakat setempat.

Dari pengalaman saya di dua PLTD ini, saya merasa sangat salut dengan pegawai dan pegawai alih daya yang ada disana. Dari segala kekurangan dan keterbatasan di daerah tempat mereka bekerja, tak pernah ada sekalipun terdengar keluhan. Diantara banyak pegawai yang menuliskan pernyataan bersedia ditempatkan dimana saja, mereka-mereka inilah yang sudah membuktikannya.

Demikianlah sedikit cerita dari PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat dengan 249 unit PLTD-nya, yang tiap-tiap PLTD pasti punya cerita masing-masing. Perkenalkan, nama saya Eko Ardilles. Saya baru saja ditempatkan di PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat dan saya tidak (boleh) mengeluh.

id card
id card
*Tulisan ini dikirim ke Kompasiana pada tanggal 25 Oktober 2016. Karena satu dan lain hal, tulisan ini ditayangkan pada 26 Oktober 2016. Tulisan ini tetap masuk ke dalam tahap penjurian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun