Mohon tunggu...
Hari Listrik Nasional PLN
Hari Listrik Nasional PLN Mohon Tunggu... Karyawan -

Akun resmi yang menayangkan hasil artikel pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam kegiatan blog competition "Kerja Nyata Terangi Negeri". Email: hln71@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PLN antara Suka dan Duka

21 Oktober 2016   09:55 Diperbarui: 21 Oktober 2016   10:03 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada dipikiran kita ketika kita mendengar nama PT PLN (Persero)? Perusahaan Listrik? Distribusi Listrik? Atau bahkan byar-pet, yang mana sering kita dengar dari media? Secara singkat, PT PLN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab membangkitkan dan menyalurkan energi listrik sehingga bisa dinikmati oleh kita ini. Seberapa pentingkah energi listrik itu? Energi listrik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Hampir semua peralatan-peralatan modern menggunakan energi listrik untuk bisa beroperasi, televisi, komputer, pompa air, bahkan saat ini sudah muncul jenis mobil menggunakan listrik. PT PLN (Persero) bertanggung jawab untuk menyediakan energi tersebut di masyarakat sehingga kita semua bisa menikmati alat-alat tersebut.

Hal tersebut merupakan salah satu motivasi saya untuk bergabung di PLN. Menerangi negeri. Kata itulah yang selalu terbesit dipikiran saya saat memutuskan untuk bergabung. Saya ingin menjadi bagian dari tim besar yang berambisi untuk menjadikan negeri Indonesia terang benderang. Orientasi pegawai PLN, mulai dari latihan disiplin di TNI, prajabatan, hingga OJT telah saya jalani, sehingga siaplah saya untuk menjalani tugas sebagai pegawai PLN. Tugas pertama saya adalah di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Rayon Jeuram menjadi unit yang bertanggung jawab untuk menyalurkan listrik. Di Rayon Jeuram ini, saya bertemu satu keluarga baru, kawan-kawan baru yang selalu semangat menerangi negeri.

Dalam menjalani suatu tugas, apalagi sebagai pegawai PLN, tentu ada suka duka. Kebanggaan untuk bisa menerangi negeri menjadi suatu kegembiraan sendiri dalam menjalani tugas sebagai pegawai PLN. Melihat adik-adik kecil bisa belajar & mengaji di rumah karena jaringan listrik sudah masuk ke desa terpencil, salah satunya, muncul perasaan bangga & gembira dalam hati. Saat bisa melihat senyum pelanggan saat merasa puas atas pelayanan kami, menjadi hal yang berharga. Pelanggan tersenyum saat membayar tagihan listrik merupakan suatu momen langka yang mungkin tidak didapati oleh kawan-kawan di organisasi lain. Selain itu, yang lebih penting, dengan melihat ambisi PLN untuk menuju perusahaan kelas dunia, menjadi suatu hal yang saya bisa banggakan. Transformasi yang begitu cepat, dari satu perusahaan yang berpikir secara nasional, menjadi salah satu perusahaan kelas dunia dengan menyabet peringkat 477 dari 500 perusahaan terbesar di dunia dari majalah internasional, yaitu Global Fortune 500 tahun 2014. Lima ratus perusahaan terbesar di dunia dan PLN menjadi salah satunya! Menjadi suatu kebanggaan sendiri.

Namun, terkadang ada beberapa pekerjaan yang kita lakukan kurang bisa di pahami oleh sejumlah pelanggan. Dengan berdemo dan pengrusakan asset PLN oleh oknum pelanggan dengan alasan pemadaman kadang masih kita temui di unit-unit PLN, salah satunya di Rayon Jeuram. Walaupun sudah kita jelaskan semampu kita, bahwa kadang ada pemadaman yang tidak bisa kita hindarkan akibat gangguan, oknum pelanggan tersebut tidak mau mengerti dan bahkan menghasut pelanggan lain untuk melakukan perbuatan anarkis. Hal itu yang kadang kami, sebagai pegawai PLN, merasa sedih. Kadang terlintas pikiran yang negatif di kepala kami, istilahnya begini, saat listrik menyala masyarakat tidak membalas dengan membayar teratur tagihan listrik, tapi saat listrik padam, masyarakat malah anarkis. 

Ancaman-ancaman yang ditunjukkan kepada pribadi, kadang juga kami dapati selama menjalankan tugas dari pelanggan yang kurang paham. Penertiban Pemakaian Tenaga Listik (P2TL) dan pemutusan menjadi dendam pribadi yang bisaanya kami dapati dari pelanggan tersebut. Namun, tidak sedikit pula yang kami dapati pelanggan kurang mampu yang dibohongi, bahkan dijebak oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab sehingga pelanggan tersebut harus melapor kepada PLN dan membayar denda yang tidak sedikit. Dan kami mau tidak mau harus mengenakan denda sesuai peraturan, walaupun merasa kasihan terhadap pelanggan tersebut.

Harapan demi harapan dihaturkan oleh kami, sebagai pegawai PLN, sebagai doa untuk PLN agar tetap fokus menerangi negeri. Walaupun banyak yang berpikir negatif kepada PLN, tapi kami, berusaha keras menjalani tugas mulia kami menerangi negeri. Pembangunan sejumlah pembangkit yang sedang digalakkan oleh pemerintahan kita, menjadi kebutuhan tersendiri bagi bangsa Indonesia pada umumnya, dan PLN khususnya demi mencapai target Rasio Elektrifikasi (RE) sebesar 99,7 % pada tahun 2025 (RUPTL 2016-2025). Jaringan yang handal masih menjadi mimpi bagi kami, yang bertugas di Rayon terpencil. Kami berharap pembangunan pembangkit listrik sejalan dengan pembangunan sistem transmisi dan distribusi yang handal, sehingga kami dapat melihat lebih banyak senyum pelanggan.

Kami, sebagai pegawai PLN, tetap memegang penuh prinsip customer satisfaction. Oleh karena itu, PLN sangat berharap kepada masyarakat, khususnya pelanggan-pelanggan PLN untuk dapat mendukung secara penuh tugas kami mendistribusikan listrik. Selain itu, kami akan berusaha keras untuk menyalurkan listrik ke rumah-rumah pelanggan secara continuing. Hal ini sesuai dengan motto kami, yaitu “dimaki kami tidak akan tumbang, dipuji kami tidak akan terbang.”

Abdullah Rusydi
9015074ZY
Rayon Jeuram Area Meulaboh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun