Mohon tunggu...
Hari Listrik Nasional PLN
Hari Listrik Nasional PLN Mohon Tunggu... Karyawan -

Akun resmi yang menayangkan hasil artikel pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam kegiatan blog competition "Kerja Nyata Terangi Negeri". Email: hln71@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjuangan Menjadi Pegawai PLN

20 Oktober 2016   16:21 Diperbarui: 20 Oktober 2016   16:44 4717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Apa kabar pembaca semua? Semoga kabar anda semua dalam keadaan baik yaa meskipun lagi banyak ujian dan rintangan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Amin!

Perkenalkan, nama saya Fajri Ardi Andika. Saya berasal dari Dumai, provinsi Riau. Di sini saya akan menceritakan tentang bagaimana perjalanan saya sebelum masuk PLN dan suka duka yang dilalui setelah menjadi bagian dari PLN.

Mungkin sebagian besar rakyat Indonesia khususnya para pembaca sudah mengetahui apa itu PLN tanpa perlu  penulis jelaskan.  PT PLN  (Persero) adalah perusahaan BUMN yang mengurusi  semua aspek kelistrikan di Indonesia, mulai dari pembangkitan, penyaluran (transmisi), hingga distribusi ke pelanggan.  Tugas utamanya PLN ialah melistriki seluruh nusantara dengan slogan, “Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik”. 

 Saya adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Saya lulus SMA pada tahun 2015. Setelah lulus SMA saya pernah melanjutkan studi di Universitas Riau jurusan S1 Teknik Kimia selama dua bulan. Dalam rentang waktu mulai dari saya lulus SMA beriringan dengan berjalannya proses hingga akhirnya saya lulus tes rekrutmen PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau setelah melalui serangkaian tahapan tes yang cukup panjang. Mulai dari tes administrasi (ADM), fisik (endurance), akademik, psikotes,  dua kali tahapan tes kesehatan, dan wawancara. 

Kemudian, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari bangku kuliah karena saya memutuskan untuk bergabung ke PLN. Pada saat itu juga menjadi sebuah dilema bagi saya karena saya harus rela melepas dua beasiswa pendidikan yang telah saya dapatkan yakni Darmasiswa Chevron Riau (DCR) dan beasiswa dari DIKTI (Bidik Misi), yang juga didapat setelah melalui serangakian seleksi ketika SMA. Namun, tekad saya sudah bulat meskipun masuk PLN dari jalur tamatan SMA. Karena jika saya kuliah mungkin saya hanya bisa memenuhi untuk kebutuhan saya sendiri. Sedangkan jika saya menjadi pegawai PLN saya bisa membantu perekonomian orang tua dan bisa membantu biaya pendidikan untuk adik-adik saya.

Setelah lolos semua tahapan tes rekrutmen PLN, kami tidak langsung diangkat menjadi pegawai PLN. Tetapi, kami harus melalui yang namanya “Diklat Prajabatan”. Diklat Prajabatan terdiri kesemaptaan, pengenalan perusahaan, pembidangan, On the JoB Training, dan Telaah staf. Sedihnya, jika ada yang tidak lulus dari serangkaian tahapan tersebut, maka tidak akan diangkat menjadi pegawai PLN. Dan sia-sialah semua perjuangan yang telah lalu, hahahaha :D. Selama masa prajabatan kami tidak  mendapat gaji namun di kasih yang namanya uang saku perbulan sebesar 2 juta rupiah per bulan, lumayan,,,,, hehehe.

Saya  kesemaptaan di Rindam I Bukit Barisan, Padang Panjang. Kesemaptaan itu  pendidikan bela negara untuk melatih mental agar tangguh dan mampu menghadapi tantangan serta melatih jiwa korsa kami para calon pegawai PLN. Di sana kami di siksa, ehh lebih tepatnya ditempa oleh para tentara yang kami panggil dengan sebutan “pelatih”  untuk menjadi disiplin dan turunannya disiplin. Di sana kebersamaan kami semakin erat karena kami dilatih fisik bersama, makan bersama, tidur bersama dalam barak, dan MCK pun bersama. Di sana kamar mandi hanya satu tempat yang cukup luas untuk mandi bersama  dan bahkan wc –wc nya satu tempat dengan tempat mandi hanya ada dinding pembatas yang bersekat-sekat kayak warnet gitu.. hihihi. Kami menjalani kesemaptaan sekaligus pengenalan perusahaan di sana selama 10 hari namun terasa lama bagaikan bertahun-tahun.

Setelah lulus dari diklat kesemaptaan dan pengenalan perusahaan, selanjutnya diklat pembidangan selama 2 bulan, yaitu sejak dari awal November hingga akhir Desember 2015. Pada saat pembidangan inilah kami mulai di bagi-bagi sesuai jurusan. Ada yang bidang pembangkit, transmisi, dan distribusi. Yang bidang pembangkit dilaksanakan di udiklat Padang dan udiklat Suralaya, transmisi dilaksanakan di udiklat Semarang , dan bidang distribusi dilaksanakan di udiklat Padang. Alhamdulillah, pada saat diklat pembidangan inilah saya berhasil mewujudkan salah satu impian yang pernah saya tulis dalam selembar kertas HVS  yang saya selipkan dalam buku cetak matematika ketika SMA. Impian itu adalah keinginan saya untuk bisa naik pesawat. Karena saya terpilih masuk ke bidang transmisi yang diklat nya di udiklat Semarang.

Terlepas dari kesemaptaan, ternyata pada saat pembidangan di Semarang ternyata tidak kalah horornya.  Karena selama dua bulan diklat pembidangan kami di temani oleh para tentara yang tidak kalah garangnya. Masih ada push up, merayap (merayap biasa maupun merayap dengan siku), sikap taubat, basah kuyup tengah malam dan sebagainya. Semua hukuman tersebut dinamakan dengan “Tindakan”. Jika ada salah satu teman kami yang melakukan kesalahan atau tidak disiplin, maka semua akan kena yang namanya tindakan.  Jadi  agar kami tidak terkena tindakan, maka kami calon pegawai  semuanya harus tidak ada yang melakukan pelanggaran. 

Sehingga diantara kami harus saling mengingatkan satu sama lain agar tidak melakukan kesalahan. Begitulah salah satu cara yang dilakukan para pelatih agar kami senantasa disiplin dalam segala hal. Pada saat pembidangan ini jadwal kami sangat padat. Kami belajar mulai dari jam 07.30 sampai jam 17.00 pada hari Senin-Sabtu.  

Dan tentunya ada waktu buat istirahat,makan,dan shalat nya yaaa. Di Udiklat, saya dan teman-teman banyak belajar mulai dari pengenalan tentang transmisi hingga ke tahap yang lebih mendalam baik teori maupun dalam hal praktiknya. Pada setiap selesainya materi/BAB, kemudian diadakan evaluasi untuk menilai sudah sejauh mana kemampuan kami para calon pegawai terhadap materi pelajaran yang telah diterima.  Dan itu ada standard nilai yang harus dicapai dalam setiap ujian yang dilalui selama diklat. Begitu banyak pelajaran yang berharga yang saya dapatkan selama diklat pembidangan. Di sana saya juga mendapatkan teman-teman baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.  Ada yang dari Sumatera, Jawa , Nusa Tenggara, dan lain-lain. Sungguh berkesan pengalaman yang saya dapatkan selama diklat pembidangan.

Setelah melalui masa pembidangan, kami kembali ke unit masing-masing untuk persiapan On the job Training. On the Job Training yaitu tahap dimana calon pegawai PLN menghadapi dunia kerja yang sebenarnya. Dan tibalah saat pengumuman penempatan OJT dan hasilnya adalah... Waduhh, saya dan empat teman yang lainnya melaksanakan OJT  di tempat yang bernama Pulau Ngenang yang terletak di provinsi Kepulauan Riau. Karena penasaran kami berlima mencoba mencari dimana lokasi tersebut di Google Map. Alhasil yang kami dapati adalah bahwa Google Map pun tidak  tau lokasi Pulau Ngenang tersebut, alias tidak terdeteksi bungg hahahaha. Kami disana OJT sebagai operator Gardu Induk Transmisi. Gardu Induk tersebut bernama Gardu Induk Ngenang  150 kV.

Kami berangkat ke pulau Ngenang dengan ditemani senior kami yang tugas di daerah Tanjung Uban (Pulau Bintan) Kepri. Dengan perasaan deg-degan dan dengan berbekal semangat “Bersedia ditempatkan dimana saja di wilayah kerja PT. PLN (Persero)  Wilayah Riau dan Kepulauan Riau” yang sudah kami tanda tangani di atas materai 6000 hehe, kami berangkat ke Ngenang melaui jalur darat, udara, dan laut.

Ternyata Pulau Ngenang itu termasuk ke dalam wilayah kota Batam, kecamatan Nongsa. Namun, Pulau Ngenang itu terpisah cukup jauh dari Pulau Batam. Mungkin oleh karena sebab itu,  pembangunan di Pulau Ngenang berjalan lambat. Sebelum Pulau Ngenang dialiri listrik dari PLN, masyarakat Pulau Ngenang menggunakan listrik dari Genset Koperasi Unit Desa. Setiap rumah yang dialiri listrik dari genset desa di bebani biaya lebih dari tiga ratus ribu rupiah perbulan. Dan itupun listrik hidup hanya 4 jam yakni dari jam 18.00 sampai jam 22.00 dan bahkan kurang dari itu.

Gardu Induk Ngenang energize pada tanggal 10 Februari 2016. Masyarakat Pulau Ngenang mulai menikmati listrik dari PLN sekitar pertengahan Februari 2016. Alhamdulillah masyarakat Pulau Ngenang sangat terbantu dengan masuknya listrik dari PLN. Karena mereka bisa menikmati listrik 24 jam dengan biaya yang jauh lebih murah dari sebelumnya. Pada awalnya kesulitan atau bisa dibilang tantangan yang kami hadapi cukup berat di sana. Mulai dari masalah makan dan minum. 

Kalau kami masak sendiri yaa bahan makanan nya kami beli ke batam dan itu membutuhkan biaya yang cukup besar untuk transportasi laut. Untuk biaya sekali jalan dari Ngenang ke batam itu Rp. 80.000. dan baliknya juga Rp.80.000, jadi totalnya Rp. 160.000 pulang balik. Belum lagi tantangan ombak yang kadang-kadang  cukup besar yang harus dilalui. Dan untuk minum pun cukup sulit, di Ngenang ada jual air mineral Sanford botol yang besar, harganya Rp.5000 per botol. 

Dan ada juga jual air galon yang harganya itu Rp. 10.000 per galon. Jadi kami lebih memilih untuk membeli  air galon. Namun, kami harus jalan kaki sejauh 1 km untuk membeli air galon. Dan pulangnya, membawa galon  yang berisi air itu dengan cara dipikul dan berjalan kaki hahahaha. Maka tidak sia-sialah pendiidkan militer yang kami dapatkan selama diklat kesemaptaan haha. Belum lagi kalau ada gangguan  di jaringan TM. Kami harus telusuri gangguan, menebang bambu dulu, untuk membersihkan ranting  yang nyangkut di TM. Kalau ada masalah di  rumah warga, misalnya seperti mcb yang meleleh karena korsleting. Kami  juga yang membantu buat mengatasinya. Karena kalau menunggu bantuan dari orang distribusi atau biro yaa bakalan lama. Jadi apa yang bisa kami lakukan buat kelancaran pasokan listrik ke warga, kami lakukan semampu kami tanpa mengabaikan faktor keselamatan.

Selama OJT kami juga harus mempersiapkan diri untuk Uji Telaah Staf. Selama OJT kami sebenarnya ada Mentor dan Co Mentor, masalahnya, Mentor dan Co Mentor kami itu jauh bung, di Pekanbaru. Beda dengan teman-kami yang lain. Jadi kami harus bisa mempersiapkan makalah sebaik mungkin yang akan dipresentasikan nanti pada saat Uji Telaah Staf pada Tim Penguji agar bisa lulus. Kami OJT selama empat bulan.  Dan  alhamdulillah kami berlima lulus Uji Telaah Staf.

Setelah Uji Telaah staf kami kembali  ke unit OJT masing-masing sembari menunggu SK Pengangkatan selama beberapa bulan. Saya dan teman-teman akhirnya menerima SK Pengangkatan menjadi Pegawai  PLN pada tanggal 7 September 2016. Dan jeng.. jeng... jeng... saya dan tiga teman saya saat OJT ditempatkan di Pulau Ngenang. Dan teman seperjuangan OJT saya yang satu lagi di Tugaskan di Tanjung Uban, karena kebutuhan unit. Dan tentu saja Tanjung Uban itu adalah tempat yang jauh lebih baik dari Ngenang dari segi fasilitasnya karena Tanjung Uban itu termasuk bukan daerah pelosok hehehe. Jadi kami pegawai PLN yang di Ngenang tinggal berempat deh.

Tugas utama sebagai operator dengan sistem shift empat orang sekaligus menjadi CS (Cleaning Service) indoor dan outdoor karena belum ada CS dan Tukang Kebun di GI. Angkat air galon karena belum ada motor dinasnya hehe, tapi kadang bisa juga minjam motor warga hihi. Menyeberangi lautan buat memenuhi kebutuhan seperti kalau kantong lagi kosong karena di Ngenang gak ada ATM. Membantu menanggulangi masalah kelistrikan di jaringan distrbusi dan dan rumah warga semampu kami tanpa mengabaikan faktor K3. Jauh dari keluarga alias jarang pulang kampung, dan lain-lain.

Namun demikian, karena PLN saya jadi banyak belajar tentang berbagai hal. Seperti kerja keras yang pada akhirnya membawa manfaat bagi banyak orang, kerja tim, jiwa korsa, lebih dekat dengan masyarakat, dan masih banyak lagi yang sulit untuk diungkapkan satu persatu. Semenjak masuk  menjadi bagian dari PLN, saya menjadi tau bahwa Listrik padam itu karena 2 hal. Yaitu karena adanya pemeliharaan terencana dan karena adanya gangguan. 

Pemeliharaan itu dilakukan agar peralatan itu bisa selalu beroperasi secara baik dan bisa di pakai dalam jangka waktu yang maksimal. Kalau gangguan, bisa terjadi karena masalah internal maupun eksternal di sisi pembangkit,jaringan, dan lain-lain. Dan apabila terjadi gangguan, PLN berupaya agar gangguan bisa diatasi secepat mungkin agar durasi padam tidak lama. Jadi kami PLN selalu berupaya agar pasokan listrik selalu dalam keadaan andal. Dan itu kami lakukan dengan kerja keras dengan mempertaruhkan banyak hal baik jiwa maupun raga. Listrik padam bukan karena di sengaja oleh PLN. Kalau listrik padam, PLN mahh gak jualan boss! Melalui kwh itu lah pundi-pundi rupiah yang didapat oleh PLN.

dokpri
dokpri
Alhamdulillah setelah masuk PLN, saya bisa mewujudkan satu demi satu impian saya yang berhubungan dengan finansial, membantu ekonomi orang tua, dan lain-lain. Alhamdulillah lagi karena semenjak listrik PLN masuk ke Pulau Ngenang, Pulau Ngenang sudah terdaftar di Google Map hehe, perekonomian warga lebih bergairah, kegiatan belajar mengajar disekolah jadi lebih baik, pesta pernikahan jadi lebih meriah, aktivitas ibadah di mesjid lebih baik karena bisa digunakannya pengeras suara, dan PT yang bergerak di bidang penyediaan lahan dan offshore akan masuk ke Ngenang. Dan sekarang lagi dalam tahap pembebasan lahan dan pembuatan pagar sementara di sekeliling lahan. Dengan adanya PT tersebut, maka terbukalah lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Semoga Ngenang menjadi lebih baik kedepannya. Amin.

Saya senang menjadi bagian dari PLN. Dan saya senang terlibat dalam pembangunan bangsa, meskipun hal yang saya lakukan ini adalah hal yang kecil.

SELAMAT HARI LISTRIK NASIONAL

JAYALAH PLN!

JAYALAH INDONESIA!

SK | dokpri
SK | dokpri
Fb: Fajri Ardiandika

Twitter: @Fajriardiandika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun