31 Hari Lagi
Akhirnya memasuki bulan terakhir dalam tahun ini. Semuanya tak terasa semua berlalu begitu saja, semakin banyak saja kenangan tersimpan di ingatanku.
Mungkin tahun ini, begitu banyak cerita baru lahir. Ceritanya mungkin berbeda dari alur yang di inginkan awal tahun lalu.
Saya hanya bisa menyusuri jalan di kota penuh lorong yang di kenal dengan "tanah yang dirindukan". Hampir setiap hari harus kesana kemari untuk menuliskan segala hal yang menurutkan sangat baru untuk ku tuangkan dalam catatan hidup.
Tidak usah saya urai satu persatu karena akan panjang sekali. Intinya adalah banyak hal baru yang saya temui dan tentu sangat menantang di umur yang tak muda lagi.
Itulah hidup, terkadang kita harus mencoba mengarungi dengan sekuat tenaga namun berkahir "pasrah" dan "sabar" dengan keadaan. Mungkin butuh waktu lagi untuk belajar kembali pada lembaran lama yang telah lama tersimpan di lemari.
Mungkin diantara kita banyak menaruh harap banyak berubah sebelum kembali menyambut "Tahun Baru" tapi hingga di akhir bulan November ini, namun yang ada hanya mengulang cerita kembali. Termasuk dirikulah yang mengulang cerita usang yang dibungkus kemasan baru yang tren saat ini.
Banyak sekali kata "mungkin" di catatan yang tak penting ini, tapi temab ngopiku berucap, "masih ada 31 hari lagi meraih impian kita, setidaknya ada satu tercapai daripada tidak ada sama sekali," katanya sembari menyeruput rokok kreteknya.
Aku hanya ingin berterima kasih kepada semuanya yang selama ini memberikan dukungan dalam bentuk apapun itu. Pokoknya terima kasih.
"Ucaplah terima kasih yang telah membantumu apalagi yang selama ini memberimu dukungan tiada henti. Karena dua kata itu akan menjadi penyambung hidup kita dihari esok," sambung teman ngopiku.