Mohon tunggu...
Ruang Demokrasi
Ruang Demokrasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Kebebasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masuk Syurga bukan karena amal,

21 Januari 2025   20:26 Diperbarui: 21 Januari 2025   20:26 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap insan pasti ingin masuk syurga nya allah swt, tak heran banyak orang yang berlomba lomba beramal, agar ingin masuk syurga, namun ada juga orang yang sama sekali tidak pernah beramal.

Tapi masuk syurga krna kasih sayang allah swt 

Satu ketika nabi Muhammad saw bersabda

" bahwa amal mereka, sama sekali tidak menjadi jaminan masuk syurga "

Kalau kita beramal karna kasih sayanh allah tentu beda dengan karna ketakutan.

Maka timbul pertanyaan kenapa kita beramal kalau yang memasuk kan kita kedalam syurga nya allah bukan amal ?

Untuk memahami hadis di atas, tidak busa kita pahami secara kontekstual, banyak penafsiran para ulama tentang hadis tersebut. Imam ibnu hajar al asqolani dalam salah satu kitab beliau menjelaskan setidaknya ada tiga pendapat para ulama dalam mengartikan hadis tersebut :

Pertama, taufiq untuk bisa melakukan suatu amalan ibadah melupakan bentuk rahmad dari allah swt yang sudah diberikan sejak seseorang hamba melakukan ibadah.

Kedua, seseorang berhak mendapat rahmat, apabila ia sudah melakukannya ketaatan. Imam ibnu hajar memberikan ibarat seorang budak yang ingin mendapat upah dari tuan nya tanpa bekerja.

Ketiga, inti masuk syurga adalah murni dari rahmat allah swt, akan tetapi nikmat didalam nya akan berbeda beda sesuai dengan kadar amalan seseorang.jika kadar amalnya banyak, maka akan mendapatkan nikmat Allah yang juga banyak. Begitu juga sebaliknya, seorang muslim yang nilai ketaatannya sedikit, akan masuk surga yang di dalamnya terdapat kenikmatan yang sedikit pula. (Imam Ibnu Hajar, fathul bari )

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hanya rahmat dan karunia dari Allah-lah yang bisa memasukkan seseorang ke dalam surga, akan tetapi keduanya bisa didapatkan oleh umat Islam ketika mereka sudah beramal sesuai dengan anjuran dalam ajaran Islam itu sendiri. Terus beramal sesuai syariat sebagai representasi patuh pada perintah-Nya dan meyakini bahwa bukan amal itu yang menyebabkan seseorang masuk surga.

Alhasil, beramal saleh dan memperbanyak ketaatan tetap memiliki nilai sangat penting untuk selalu ditingkatkan oleh umat Islam. Pahala dan surga merupakan balasan logis dari adanya ibadah. Tanpanya, akan mustahil seseorang akan dimasukkan dalam surga oleh Allah swt.

Dengan kata lain, meski rahmat dan karunia menjadi poin tertinggi untuk meraih surga-Nya, amal ibadah tetap mendukung untuk menjadi salah satu alternatif meraih tempat yang penuh nikmat kelak di hari akhir tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun