Seperti biasa, aku ingin memulai tulisan ini dengan sebuah kutipan kalamNya. Agar kamu, dia, mereka, kita semua, dan lebih tepatnya aku pribadi, terlebih dahulu mensyukuri apapun nikmat dan posisi kita saat ini. Ya, apapun itu!
Mau sebuah kebaikan kah, sebuah ujian kah, atau bahkan hal-hal yang menurut kita tidak mengenakkan untuk diri kita sendiri. Kenapa harus demikian? Karena kelemahan kita, lebih tepatnya aku pribadi adalah kadang kita hanya bersyukur pada segala hal yang kita dambakan yang belum kita raih, tapi lupa bersyukur dengan semua nikmat yang dianugerahkan Nya yang melekat pada jasad kita.
QS Ibrahim (14) : 7 "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, PASTI kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat KU),maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih"
Sepakat kan yah? Bahwa hal yang paling penting adalah mensyukuri apapun nikmat yang lekat dengan diri kita hari ini. Sepakat? Okey, Baik. Alhamdulillah!
Omong-omong. tinggal berapa pekan nih, perjuangan hebatnya di berbagai pedalaman indonesia usai?
Atau sudah berapa lama nih, mengelola rasa sabar yang begitu dahsyat untuk menunggu pemanggilan bertugas di lokasi terbaru?
Atau bahkan sudah berapa jauh nih, jerih payah, keluh kesahnya untuk tes masuk di universitas-universitas favoritnya?
Merasa diri paling sulit?
Tenang! Bukankah kita pernah satu rasa, satu tekad, satu nafas, satu misi, satu keringat yang sama, bahkan satu asa yaitu meningkatkan kualitas manusia indonesia yang sehat? Bukankah kita hampir memiliki cerita yang serupa? Baik sejak dimulai pelatihan pembekalan sampai pada cerita perjuangan pengabdian di pedalaman Indonesia. bahkan tentang pemilihan anatara Nusantara Sehat Individual atau Beasiswa.
Hari ini, barangkali juga sebagaian ada yang sedang mengumpulkan berbagai alasan untuk penguat diri. Apakah harus memilih lanjut penugasan Nusantara Sehat Individual atau kesempatan beasiswa?