Siapakah diantara kita yang mampu menyembunyikan sikap, watak maupun karakter diri kita 24 jam selama 720 hari? Impossible! Untuk itu, bisa dipastikan bahwa hal-hal yang anda lihat ke teman se-tim selama pengabdian itu adalah watak asli keseharian dia. Saya teringat sebuah pepatah lama yang mengatakan bahwa 'keakraban membiakkan kebencian'.
Begaimana menurut anda? Hingga detik ini, bagaimana pandangan anda terhadap teman se-tim? Kebersamaan anda, semakin melahirkan rasa suka anda kepada dia atau sebaliknya? Saya yakin, kita memiliki jawaban masing-masing.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin menusliskan tentang sisi lain dari Nusantara Sehat. Meskipun, mereka bukanlah tokoh-tokoh sejati yang mencetak sejarah dalam dunia. Seperti seorang yang tak lulus Harvard, namun kini ia menjadi tokoh yang tak habis-habisnya dibicarakan oleh orang diberbagai belahan dunia karena sebuah karya Mikrosoftnya. Tentu anda sudah paham siapa dia? Yup, ia adalah Bill Gates.
Kisah mereka tak sehebat Bill Gates, memang! Ini hanya kisah langkah kecil mereka. Siapa Mereka?!
Mereka adalah generas muda negeri ini yang sedang mengemban suatu amanah untuk misi meningkatkan kualitas hidup manusia dibidang kesehatan. Menariknya, potensi berkerja sama dalam tim tidak hanya untuk memperkaya ide, gagasan dan inovasi dalam menyelesaikan berbagai masalah kesehatan yang ada diwilayah kerjanya, namun juga potensi perselisihan dalam kelompok. Lalu, apa kisah dibalik cerita perjalanan generasi Nusantara Sehat dalam kehidupan ber-tim?
Yang ini cukup unik. Jika anda belum menikah dan ingin merasakan hidup berumah tangga, maka nusantara sehat menyediakan wadah itu. Kok Bisa? Tak jarang, se-tim yang terdiri dari 5-7 orang dalam mengemban amanahnya mereka hidup seatap dan serasa. Ada banyak dinamika didalamnya yang tak kalah menarik. Dan anda akan diuji sejauh mana anda mampu menjaga "aib" rumah tangga agar tidak "jalan-jalan" kesana-kemari.
Uniknya, bagaimana yang ditua-kan atau team leader dianggap sebagai kepala rumah tangga harus mampu menjaga keutuhan rumah tangga dengan berbagai perbedaan. Begitu juga yang ditunjuk sebagai Bendahara, ia harus mampu mampu mengelola keuangan dapur dengan baik. Tapi ingat, ini belum jadi tempat "bercocok tanam" yang sah yah.
Anda mau bilang itu biasa? Bah! Anda tahu? Kisah ini datang dari seorang Leader (identitasnya tak mau disebutkan) bagaimana iya merasa tertekan secara emosionalnya. Kenapa demikian? Singkatnya, segala hal adalah seakan tugas leader. Istilahnya anggota selalu bilang "silahkan, kamu kan Leadernya". Tapi bonusnya adalah disitulah kita dituntut memiliki konsep Millionery In Action. Bukankah Tuhan tidak menempatkan kita pada posisi yang sia-sia?
Dalam proses kehidupan 'berumahtangga' tersebut, 720 hari dipastikan anda akan menemukan banyak hal antara satu dengan yang  lainnya. Singkatnya, anda akan menemukan kelebihan, kekurangan, keunikan bahkan buruknya sifat, sikap dan watak anggota satu persatu. Disitulah pribadi anda diuji!Â
Apa yang di uji?
Bagaimana anda mampu mengendalikan diri dalam cara pandang ke yang lain. Artinya sikap positif anda disini dituntut untuk ditampakkan. Jika cara pandang anda salah dan mempengaruhi kondisi emosional anda yang membuat anda tidak nyaman hingga melahirkan rasa kecewa, tidak suka hingga muncul benci berarti anda telah membuktikan pepatah lama diatas.
2. Menuntut Kemandirian
Disini anda dintutu serba tahu, mau, bisa dan mampu. Anda biasa menikmati hasil? Stop, disini jangan lagi harap bisa demikian! Nusantara sehat mengajarkan kita memulai dan terlibat dalam segala proses. Maka tak heran, disini anda akan menemukan nama anda tercantum dalam jadwal masak, jadwal menyuci piring, jadwal ngepel rumah, jadwal mencari kayu bakar, jadwal belanja ke pasar atau mencari makanan dikebun atau hutan, jadwal menimba air di sungai atau dihutan, membuat penampung air hujan, jua menampung air embun yang bertahta dikelopak daun-daun. Nyuci pun harus sendiri.
Kerumah tetanggapun anda biasa berkendara? Disini kendaraan terbaik adalah kaki-kaki mungil kita sendiri. Kaki kita akan berpacu dengan jarak yang berkilo-kilo. Nyebrang deras arus sungai, naik dan turun gunung adalah kawan terbaik penemani jalanan. Dipastikan tak ada istilah anak manja lagi dah didalamnya.
3. Mengubah Pandangan Orang Yang Keras Kepala
Nusantara sehat berbasis tim dituntut untuk memberikan inovasi-inovasi program dalam mengatasi masalah diwilayah kerjanya. Namun, pernahkah anda ketika menyampaikan gagasan anda serasioanal apapun tetapi dia (teman dalam tim) tidak mendengarnya sedikitpun? Soal ini bukan hanya sekedar program tetapi juga akan menyentuh berbagai aktivitas kehidupan bersama.
Dinamika ini pun, tak jarang akan lekat dengan tim di Nusantara Sehat. Cekcok, saling berdiam diri, mengejek hingga saling menjauhi adalah hal-hal yang menanti didepan anda. Disinilah hebatnya Nusantara sehat, kita diajarkan bagaimana meramu perbedaan menjadi awal sinergitas. Bukan lagi tentang siapa yang paling benar tetapi bagaimana bersama-sama menyelesaikan permasalah yang ada.
4. Melawan Ego Sendiri
Bukan sesuatu hal yang lumrah, masing-masing dari kita memiliki impian, harapan, pandangan, cita-cita dan hobi yang berbeda-beda. Pernahkah anda menunggu hingga suasana hatinya baik, baru kemudian ia mau melakukan tugasnya? Nusantara sehat, lagi-lagi mengajarkan kita menjadi pribadi yang tangguh. Merelakan apa yang kita anggap baik dan harus dilakukan, ternyata harus kita relakan untuk dilupakan demi melakukan hal-hal lain yang teman kita inginkan atau otoritas.
Sekali lagi, nusantara sehat mengajarkan berbesar hati demi pencapian tujuan, bukan lagi sekedar berdebat yang sia-sia. Semua demi mengompakkan sebuah tim dan terhindar dari perselisihan. Bukankah itu cukup hebat?
5. Tulang punggung Puskesmas
PIS-PK (Program Indonesia Sehat Berbasis Pendekatan Keluarga) dan Akreditasi adalah program yang sedang hangatnya di Puskesmas saat ini. Anda tahu? Dua program ini anak-anak Nusantara Sehat menjadi bagian terpenting didalamnya. Tak jarang taruhan nyawapun menjadi ancaman lho. Segala proses pelayanan terutama Upaya Kesehatan Masyarakat (pelayanan Luar Gedung) Nusantara Sehat ditempatkan sebagai garda terdepan.
Pengakuan itu hadir dari ketua tim Puskesmas Sarawai, Kalimantan Barat, Rizalul Nurdin. Ia mengutarakan bahwa saat melakukan kunjungan rumah ke daerah terjauh diwilayah kerja Puskesmasnya dengan memakai perahu, ditengah arus sungai yang deras dan perahu tersebut terbalik lalu tenggelam. Saya menyaksikan bagaimana kami semua terbawa arus, tapi alhamdulillah kami semua bisa selamat, ungkapnya.
Pertanyaannya Apakah mereka kapok?
Tidak! Tidak sedikitpun. Nusantara sehat mencetak generasi ini berjiwa baja. Kata rizal yang menarik Justru dari tantangan tersebut tapi tentu kesehatan dan keselamatan harus yang paling utama, tambahnya.
6. Mampu Terbebas atau Menjadi Tawanan Oleh Pikiran sendiri
Poin ini bagi saya yang paling hebat. Mungkin, tak semua dari kita merasakan atau setuju dengan bahasa yang saya gunakan diatas. Anda masih ingat kisah seorang Nelson Mandela? Justru membuat dia hebat ketika dia mampu mengelola cara berpikirnya. Dalam sebuah buku pernah di kutip (maaf, saya lupa judul bukunya) "penjara mengajarkan Mandela keluar dari sudut pandang yang terbatas"
Apa kaitannya dengan Nusantara sehat?
Meskipun tak sehebat kisah Presiden Nelson Mandela diatas, namun setidaknya Nusantara Sehat telah mengajarkan prinsip dan proses mencari makna yang serupa. Jika didunia akademik anda merasa bebas dan memiliki ilmunya tapi yakinkah anda ilmu tersebut bisa diterapkan untuk perbaikan di tengah masyarakat dengan segala kompleksitasnya?
Tak ada jaminan untuk kita, bahwa kita tidak akan merasa menjadi "tawanan oleh pikiran kita sendiri" ditengah masyarakat karena tidak bisa berbuat banyak sesuai keilmuan kita? jika kita mampu, anda bisa bayangkan sendiri bagaimana rasa syukur kita melihat orang-orang tersenyum karena apa yang telah kita perbuat. Singkatnya, penempatan nusantara sehat menjadi wadah terhebat dalam menguji apa yang tertanam dalam pikiran kita selama ini.
Lika-liku perjalan Nusantara Sehat bukan hanya soal peran kepada masyarakat, tetapi juga dalam kehidupan ber-tim yang penuh dengan drama. Tapi, segala hal yang terjadi diatas bukan untuk mempersulit diri kita sendiri namun saya meyakini bahwa pengelaman tersebut akan membawa kita kepada kemenangan. Saya yakin bahwa semuanya adalah karunia dari Tuhan. Nikmat apalagikah yang lebih indah dari karunia-Nya?
Puskesmas Mare, Papua Barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H