Bagaimana anda mampu mengendalikan diri dalam cara pandang ke yang lain. Artinya sikap positif anda disini dituntut untuk ditampakkan. Jika cara pandang anda salah dan mempengaruhi kondisi emosional anda yang membuat anda tidak nyaman hingga melahirkan rasa kecewa, tidak suka hingga muncul benci berarti anda telah membuktikan pepatah lama diatas.
2. Menuntut Kemandirian
Disini anda dintutu serba tahu, mau, bisa dan mampu. Anda biasa menikmati hasil? Stop, disini jangan lagi harap bisa demikian! Nusantara sehat mengajarkan kita memulai dan terlibat dalam segala proses. Maka tak heran, disini anda akan menemukan nama anda tercantum dalam jadwal masak, jadwal menyuci piring, jadwal ngepel rumah, jadwal mencari kayu bakar, jadwal belanja ke pasar atau mencari makanan dikebun atau hutan, jadwal menimba air di sungai atau dihutan, membuat penampung air hujan, jua menampung air embun yang bertahta dikelopak daun-daun. Nyuci pun harus sendiri.
Kerumah tetanggapun anda biasa berkendara? Disini kendaraan terbaik adalah kaki-kaki mungil kita sendiri. Kaki kita akan berpacu dengan jarak yang berkilo-kilo. Nyebrang deras arus sungai, naik dan turun gunung adalah kawan terbaik penemani jalanan. Dipastikan tak ada istilah anak manja lagi dah didalamnya.
3. Mengubah Pandangan Orang Yang Keras Kepala
Nusantara sehat berbasis tim dituntut untuk memberikan inovasi-inovasi program dalam mengatasi masalah diwilayah kerjanya. Namun, pernahkah anda ketika menyampaikan gagasan anda serasioanal apapun tetapi dia (teman dalam tim) tidak mendengarnya sedikitpun? Soal ini bukan hanya sekedar program tetapi juga akan menyentuh berbagai aktivitas kehidupan bersama.
Dinamika ini pun, tak jarang akan lekat dengan tim di Nusantara Sehat. Cekcok, saling berdiam diri, mengejek hingga saling menjauhi adalah hal-hal yang menanti didepan anda. Disinilah hebatnya Nusantara sehat, kita diajarkan bagaimana meramu perbedaan menjadi awal sinergitas. Bukan lagi tentang siapa yang paling benar tetapi bagaimana bersama-sama menyelesaikan permasalah yang ada.
4. Melawan Ego Sendiri
Bukan sesuatu hal yang lumrah, masing-masing dari kita memiliki impian, harapan, pandangan, cita-cita dan hobi yang berbeda-beda. Pernahkah anda menunggu hingga suasana hatinya baik, baru kemudian ia mau melakukan tugasnya? Nusantara sehat, lagi-lagi mengajarkan kita menjadi pribadi yang tangguh. Merelakan apa yang kita anggap baik dan harus dilakukan, ternyata harus kita relakan untuk dilupakan demi melakukan hal-hal lain yang teman kita inginkan atau otoritas.
Sekali lagi, nusantara sehat mengajarkan berbesar hati demi pencapian tujuan, bukan lagi sekedar berdebat yang sia-sia. Semua demi mengompakkan sebuah tim dan terhindar dari perselisihan. Bukankah itu cukup hebat?
5. Tulang punggung Puskesmas