- Memanasnya situasi pemilihan presiden (Pilpres) sudah dimulai sejak awal pendaftaran bakal calon presiden. Situasi ini pun terus memanas, yang di tandai dengan saling serang yang dilemparkan oleh kedua kubu.
PematangsiantarHingga pasca pemilihan presiden situasi semakin memanas dengan keluarnya statement dari para elit BPN yang menyatakan akan melakukan People power pada tanggal 22 Mei 2019 pada saat pengumuman hasil pemilihan, hal ini terus disampaikan oleh kubu BPN yang dikarenakan mereka menganggap pemilu mengandung kecurang.
People power yang telah sampai ke penjuru tanah air ini pun mulai terasa, yang dimana aksi massa mulai dilakukan dibeberapa daerah yang dilakukan di kantor-kantor KPU dan Bawaslu.
Akibat Dari Konflik Pemilihan PresidenÂ
Jika situasi ini terus memanas, hingga pada saat pengumuman hasil pemilu pada tanggal 22 Mei, dan Paslon 01 keluar sebagai pemenang maka ada kemungkinan People Power yang didengung-dengungkan belakang ini akan benar terjadi.
Apabila situasi itu benar-benar terjadi, maka akan ada kemungkinan konflik yang besar terjadi di Republik ini. Barisan-barisan pendukung kedua kubu akan saling serang di akar rumpun.
Jika konflik yang terjadi di akar rumpun terus terjadi dan meluas hingga ke kota dan penjuru tanah air, maka Republik ini akan mengalami situasi yang sama dengan negara-negara yang berkonflik saat ini, misalnya seperti Venezuela, Suriah, dll.
Dimana sebelumnya markas Paslon 02 kedatangan para duta besar dari Uni Eropa  seperti Rumania, Inggris, Slovakia, Belanda, Italia, Denmark, Hongaria, Belgia, Spanyol, Swedia, Republik Ceko, Prancis, Portugal, Jerman, Finlandia, dan Republik Irlandia.
Pada saat  dihubungi Bisnis.com, Senin (21/1/2019) Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade mengatakan "Karena UE kan selalu dapat info valid dan infonya kuat. Kedatangan mereka ke kubu kami memberi sinyal bahwa mereka tangkap ada kepemimpinan baru di Indonesia,".
Dukungan dan ucapan selamat juga di terima oleh Paslon 01 yang di sampaikan oleh Capres 01 pada saat konferensi pers, Kamis (18/4) mengatakan "Dari siang sampai sore kita telah menerima telepon dari Perdana Menteri (PM) Malaysia Tun Mahathir Mohamad dan PM Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan 22 negara lainnya,".
Dukungan serta ucapan yang di terima oleh para Paslon, diduga bisa saja nantinya akan menjadi Intervensi negara luar akan masuk dengan alasan mendukung kemenangan salah satu kubu Paslon. Seperti halnya yang terjadi di negara-negara yang berkonflik akibat pemilu pun akan terjadi di Republik ini, ketika situasi konflik pemilu ini terus memanas.
Rakyat Harus Tenang dan jangan Terprovokasi
Saya yakin, kita semua tidak akan menghayalkan atau bahkan menginginkan hal yang telah disampaikan sebelumnya akan terjadi di Republik kita ini. Kalaupun ada oknum-oknum yang menginginkan hal tersebut, itu adalah seorang yang ingin Republik ini hancur.
Oleh sebab itu, kita harus dapat tenang dan jeli melihat situasi yang ada. Jangan sampai kita terprovokasi oleh selogan-selogan yang di sampaikan.Â
Kita adalah negara yang besar, banyak negara-negara yang di dunia ini mengamati Republik ini dan menginginkan situasi yang tidak kondusif terjadi di Republik ini.
Akankah kita membiarkan dan mempertontonkan kepada dunia, bahwa kita sedang berkonflik dan saling serang?...
Jika hal itu terjadi, saya menduga, kita hanya akan menghitung hari, kapan kedatangan pasukan-pasukan negara lain di Republik ini !...
Penulis : Hizkia Ronaldus Silalahi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H