Mohon tunggu...
Hizkia Nichi Kumaat
Hizkia Nichi Kumaat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ordinary human being

Open-minded, down to earth, thoughts explorer

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Karena Timnas Perancis Tidak Melupakan Esensi Pertandingan Olahraga

24 September 2018   01:14 Diperbarui: 29 September 2018   13:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, faktanya Floyd Mayweather tidak pernah sekalipun kalah selama karir tinjunya, sedangkan Manny Pacquaio pernah 4 kali mengalami kekalahan.

Terkadang benar-benar lucu mendengar pandangan-pandangan orang yang seperti memusuhi strategi bertahan. Kata mereka tim dengan strategi bertahan tidak menghibur. Padahal, baik itu tim yang dengan strategi bertahan ataupun strategi menyerang, dua-duanya mengincar kemenangan. Hanya metode yang dijalankan saat pertandingan saja yang berbeda.

Esensi dari suatu pertandingan atau kompetisi olahraga adalah meraih kemenangan. Baik itu bertahan ataupun menyerang, dua-duanya ingin meraih kemenangan. Tidak adil jika mengecam tim-tim yang mengusung strategi bertahan seperti timnas Perancis di piala dunia 2018.

Mereka yang berkata Perancis tidak pantas untuk juara sepertinya lupa bahwa tim ini sudah mengalahkan Argentina, Uruguay dan Belgia di fase-fase sebelum final. Tiga tim kuat itu dikalahkan Perancis dengan strategi yang sama yaitu fokus pada pertahanan. Bertahanpun tidak lebih mudah dari menyerang, latihannya pun sama-sama sulit.

Baik strategi menyerang ataupun bertahan, tidak ada yang benar atau salah. Yang ada hanyalah tepat atau tidak tepat, tergantung dengan lawan yang akan dihadapi. Sesungguhnya strategi bukanlah sebuah filosofi. Didier Deschamps sebagai pelatih timnas Perancis di piala dunia 2018 paham akan hal ini.

Deschamps paham bahwa strategi hanyalah alat untuk meraih kemenangan, bukanlah sebuah filosofi yang harus teguh dipertahankan walau siapapun lawan yang dihadapi. Saat melawan Australia dan Denmark di fase grup, toh Perancis bermain menyerang.

Tuntutan untuk bermain menghibur dalam olahraga menurut Jay Oackley dalam buku Sports and Societies: Issues and Controversies hadir akibat komersialisasi olahraga, khususnya peran media. Media sudah menjadikan olahraga menjadi komersil. Karena akibat inilah olahraga tidak melulu soal prestasi, tapi juga soal bisa menjual.

Agar bisa dijual, olahraga harus menarik menghibur banyak orang. Tapi, bukan berarti hanya untuk menghibur maka suatu tim harus rela menerima kekalahan. Tetap saja tujuan dasar suatu tim bertanding dalam pertandingan olahraga adalah untuk meraih kemenangan.

Anehnya, saat tim yang kalah tapi bermain menyerang, maka banyak orang yang akan memuji. Giliran tim menang karena bermain bertahan, justru banyak kritikan yang diterima. Sebaiknya cepatlah sadar, hanya karena suatu tim bermain dengan strategi menyerang bukan berarti mereka mempunyai hak yang lebih besar untuk memenangkan pertandingan.

Ketika tim dengan strategi menyerang kalah melawan tim dengan strategi bertahan, jangan salahkan pertahanan yang berlapis. Bukannya untuk mencetak gol maka suatu tim harus menguasai bola? Jadi tanyakan kenapa serangannya tidak menghasilkan gol.

Saya menulis artikel ini bukan untuk membela strategi bertahan dan mengucilkan strategi menyerang. Saya juga bukan memfavoritkan Perancis di piala dunia 2018. Saya memfavoritkan Brazil yang kalah melawan Belgia. Saya hanya mencoba mendudukan persoalan. Aspek bertahan tetap akan selalu ada dalam sepakbola dan bertahanpun punya tugas yang tidak kalah pentingnya dengan menyerang, yaitu mencegah lawan mencetak gol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun