Mohon tunggu...
Hizkia Nandana Umbu Kawuji
Hizkia Nandana Umbu Kawuji Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mempelajari hal hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jurnalisme Robot Beritagar.id: Apakah Seperti Pisau Bermata Dua?

8 Oktober 2022   02:00 Diperbarui: 10 Oktober 2022   01:23 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://beritagar.id/artikel/telatah/kenapa-jurnalis-kita-menulis-berita-secara-buruk

"Di era saat ini, dunia jurnalisme semakin berkembang dan tidak akan terlepas dari efek globalisasi yang begitu deras. Sehingga kehadiran teknologi juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam dunia jurnalisme salah satunya yakni jurnalisme robot yang sudah diterapkan oleh Beritagar.id"

Dunia dan aktivitas komunikasi sudah diibaratkan sebagai kakak beradik yang berkesinambungan sehingga mustahil untuk terpisahkan. Berdasarkan fakta tersebutlah, banyak upaya yang dilakukan yakni salah satunya dengan adanya jurnalisme. Keberadaan jurnalisme dalam aktivitas komunikasi dunia sangatlah berdampak bagi manusia.

Seiring berkembangnya dunia jurnalisme, teknologi juga mengambil bagian dalam upaya meningkatkan performa dari jurnalisme itu sendiri yang kemudian jurnalisme dibagi menjadi dua jenis yakni jurnalisme multimedia dan jurnalisme online yang kemudian, tergabung dalam satu rumpun yakni jurnalisme modern. Tentunya, keberadaan jurnalisme modern sangat bergantung pada keberadaan teknologi saat ini yang dimana bertujuan untuk meringankan pekerjaan jurnalisme.

Sehingga menyikapi hal tersebutlah, jurnalisme robot hadir di Indonesia tepatnya model jurnalisme tersebut diterapkan oleh Beritagar.id. Penerapan hal tersebut semata-mata untuk meminimalisir proses pembuatan serta proses publikasi sebuah berita. Di sisi lain, model jurnalisme tersebut justru menjadi sebuah ancaman bagi para pelaku jurnalis di Indonesia.

https://dailysocial.id/post/beritagar-id-merawat-indonesia/
https://dailysocial.id/post/beritagar-id-merawat-indonesia/

Apa itu "Beritagar.id"?

Beritagar.id merupakan media online yang berasal dari gabungan dua situs kurasi publik yakni Lintas.me (2011) dan Beritagar.com (2012). Media online ini lahir di tahun 2015 dibawah naungan PT Lintas Cipta Media (LCM) yang merupakan anak perusahaan Global Digital Prima (GDP) Venture.

Dikarenakan intensitas pemberitaan yang dilakukan media ini cukup padat yakni 24 jam sehari, Beritagar.id tentu membutuhkan teknologi berbasis komputer dalam mengumpulkan serta menganalisis berbagai data yang telah ditemukan sehingga hal tersebutlah yang menjadikan Beritagar.id sangat menekankan penggunaan ilmu komputerisasi. Beritagar.id dikembangkan oleh Rekanalar yang digagas oleh ilmuwan komputer ternama yakni Jim Geovedi yang mengusung penggunaan teknologi berbasis Machine Learning (ML) dan Natural Language Processing (NLP).

Dikarenakan sistem pengelolaan tersebut, Beritagar.id senantiasa melakukan proses agregasi yang kemudian mendasari media online tersebut untuk menyajikan laporan atau konten berbasis data berdasarkan sumber-sumber yang sudah teruji kredibilitasnya. Untuk menyikapi hal tersebut, Beritagar.id menggunakan bantuan teknologi kecerdasan buatan dan komputasi linguistik. Dengan ilmu komputer yang hanya berfokus pada pengenalan sebuah pola dan pembelajaran oleh kecerdasan buatan, Beritagar.id mencetus penggunaan jurnalisme robot di Indonesia.

https://www.kompasiana.com/girilu/5c5f071eaeebe10562442f13/jurnalisme-4-0-jurnalis-manusia-vs-jurnalis-robot
https://www.kompasiana.com/girilu/5c5f071eaeebe10562442f13/jurnalisme-4-0-jurnalis-manusia-vs-jurnalis-robot

Apa itu "Jurnalisme Robot"?

Jurnalisme robot adalah contoh dari Computer-Assited Reporting (CAR) yang dimana hal tersebut merupakan perkembangan dari Artificial Intelligence (AI). Kehadiran jurnalisme robot sendiri merupakan wujud nyata dari perkembangan teknologi yang dimana dapat menggantikan posisi manusia. Jurnalisme robot sering dikatakan sebagai "jurnalisme masa depan" dikarenakan model jurnalisme ini sangat bergantung dengan teknologi yang tentunya jika semakin dikembangkan, model jurnalisme ini akan terus digunakan sampai kapanpun.

Jurnalisme robot pertama kali digunakan pada tahun 2014 oleh Ken Schwencke yang dimana pada kala itu ia membuat berita tentang gempa di California Selatan dengan bantuan robot jurnalis. Selanjutnya pada tahun 2016, yang dimana media The Media Post menggunakan teknologi bernama Heliograf untuk merangkai serta mempublikasikan berita tentang Olimpiade Rio de Janeiro.

Jurnalisme robot memiliki metode kerja yang dapat dikatakan sedikit berbeda dengan pelaku jurnalis pada umumnya. Langkah pertama, software atau perangkat lunak akan mengumpulkan berbagai data tentang sebuah kejadian yang akan diberitakan, contohnya yakni pertandingan olahraga. Langkah kedua, algoritma yang tersedia menggunakan metode statistik untuk memilah berbagai hal penting yang kemudian dijadikan sebuah data. Langkah ketiga, perangkat lunak kembali menyaring data-data yang ada dan kemudian mengambil data yang paling penting berdasarkan kebutuhan pemberitaan.

Langkah keempat, mengatur setiap elemen data-data yang sudah disaring dan kemudian dibentuk menjadi sebuah berita dan langkah terakhir yakni mengunggah berita melalui sistem manajemen penerbitan dan secara otomatis akan terpublikasikan. Dikutip dari e-book "I Robot. You Journalist. Who is the Author?", jurnalisme robot tidak hanya menyajikan konten jurnalistik tekstual melainkan jurnalisme robot juga sudah mampu membuat konten jurnalistik yang mengandung unsur-unsur visual.  

https://rocketpilots.com/content-marketing-for-assisted-living-facilities/human-vs-robot/
https://rocketpilots.com/content-marketing-for-assisted-living-facilities/human-vs-robot/

Mengapa jurnalisme robot seperti "pisau bermata dua"?

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kehadiran jurnalisme robot tentu meringankan beban seorang jurnalis dalam merangkai sebuah informasi yang nantinya akan dipublikasi. Melalui pengerjaan awal yang dilakukan oleh sistem robotik dan kemudian disempurnakan oleh manusia sehingga membuat berita yang akan dipublikasikan semakin rinci dan jelas. Kehadiran jurnalisme robot juga akan membuat model dari jurnalistik itu sendiri akan semakin variatif yang tentunya tidak akan monoton.

Saat ini penggunaan jurnalisme robot terkhususnya di Indonesia, masih berharap pada data-data konkret seperti data liga sepakbola contohnya yang dilakukan Beritagar.id pada tahun 2018. Pada kala itu, untuk pertama kalinya Beritagar.id menggunakan jurnalisme robot untuk menulis laporan mengenai pertandingan antara Leicester vs Stoke City. Pemilihan topik tersebut dikarenakan dalam sepakbola tentu memiliki data yang konkret seperti jumlah gol, jumlah offside, siapa yang mencetak gol dan lain-lain. Meskipun demikian, hal tersebut merupakan sebuah terobosan yang cukup baik dan tentunya akan terus dikembangkan.

Akan tetapi, semua hal yang ada di dunia tentu memiliki dampak negatifnya. Keberadaan jurnalisme robot di Indonesia dapat menciptakan sebuah "kemungkinan" yang dimana posisi manusia sebagai seorang jurnalis dapat digeser keberadaanya dikarenakan. Jika kita melihat dengan seksama, kemungkinan tersebut telah menjadi sebuah kenyataan, seperti contohnya Microsoft akan memberhentikan 27 jurnalis yang bekerja di media PA.

Kabar itu diumumkan sebelum Microsoft mengambil keputusan untuk berhenti menggunakan jurnalis manusia dan beralih ke teknologi robotik untuk membuat sebuah berita dan tentunya hal tersebutlah yang menjadi sebuah ketakutan terbesar seorang jurnalis. Dari kedua penjelasan diatas, penulis berasumsi bahwa jurnalisme robot ini seperti pisau bermata dua.

Jika jurnalisme robot terus dikembangkan, tentu dunia jurnalistik akan sedikit "berubah" dikarenakan orisinilitas dari jurnalistik itu sendri akan pudar perlahan-lahan. Meskipun saat ini jurnalisme biasa atau jurnalisme manusia masih jauh lebih unggul dari jurnalisme robot, tidak menutup kemungkinan bahwa di masa yang akan datang, jurnalisme robot akan memegang kendali penuh akan hal ini sehingga perlu adanya upaya penetapan tujuan utama untuk menyikapi keberadaan jurnalisme robot di Indonesia.

Yang dimana tujuan dari jurnalisme robot ini dikhususkan untuk membantu jurnalis manusia dan bukan menggantikan posisi mereka sebagai seorang jurnalis seperti yang dilakukan oleh Beritagar.id yang sampai saat ini masih mempekerjakan jurnalis manusia untuk menulis berita-berita diluar hasil pertandingan sepakbola. Dengan demikian, pemanfaatan jurnalisme robot di Indonesia akan jauh lebih baik dan efisien dikarenakan seirama dengan jurnalis manusia pada umumnya.

Berikut adalah beberapa ouput yang penulis sediakan:

Podcast: https://anchor.fm/hizkia-nandana-umbu-kawuji8/episodes/HIPOD-----Jurnalisme-Robot-Beritagar-id-Pisau-Bermata-Dua-e1p0tnr

Infografis:

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun