Kabupaten Berau adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan serta keberagaman budaya yang kaya, Berau telah menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun, di balik keindahan alam dan keberagaman budayanya, Kabupaten Berau juga menghadapi berbagai tantangan. Masalah seperti deforestasi, konflik antara konservasi lingkungan dan pembangunan ekonomi, disisi lain juga Berau Sering di landa bencana alam yang ekstrim dibulan tertentu dan memiliki dampak yang cukup menggangu Masyarakat sekitarnya dan aktivitas mereka.
Berikut List Urutan Deadline Data BPS tentang iklim hujan yang melanda Kabupaten Berau :
Berikut sedikit Gambaran Framing Taks dari media yang merangkumkan bencana alam yang ada di Kalimantan Selatan Kabupaten Berau dari Tahun 2011 sampai tahun 2015.
Urutan Pembuatan Framing Teks :
" Title News,Date,Time,Media,and Explanation "
1. " Pasar Induk Berau Sering Kebanjiran, 12 April 2011, 22:33 pm, TribunKaltim.com, Menurut Kepala Bidang Bangunan Gedung dan Jasa Konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Yang Bith yang ikut hadir dalam rapat tersebut, banjir bukan disebabkan karena saluran pembuangan air yang terlalu kecil. "Tapi, karena banyak sampah yang masuk dalam pipa air bawah tanah. Seharusnya, pipa tersebut hanya mengalirkan air buangan saja. Namun, karena bak kontrol yang tersambung ke pipa air bawah tanah itu penuh dengan sampah, makanya sampah ikut masuk sehingga menyebabkan tersumbat," jelasnya. "
2." Laboratorium FMIPA Unmul Terendam Banjir, 24 April 2011, 12:56 am, TribunKaltim.com, Banjir yang menggenangi halaman dan ruang lab FMIPA ini terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Samarinda pada Minggu (24/4) sore kemarin dan berlanjut hujan gerimis tadi pagi. Banjir di FMIPA Unmul ini merupakan satu dari sekian banyak kawasan dan ruas jalan perkotaan yang rawan banjir di Kota Samarinda, setiap kali terjadi hujan lebat berjam-jam. "
3. " Jalan Tergenang Air tapi Tak Ganggu Penerbangan, 19 Mei 2011, 08:50 am, TribunKaltim.com, Dari pantauan tribunkaltim.co.id, hujan mulai turun sekitar pukul 02.30 Wita. Derasnya hujan menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air. Mulai jalan Jenderal Sudirman, Panglima Batur, Pulau Kakaban, hingga ke Durian III. "Iya, semalam hujannya deras banget. Jadi, banjir dimana-mana," kata Awi, seorang warga Jalan Durian. Namun, derasnya hujan tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Kalimarau. Penerbangan dari Kalimarau tetap berjalan normal seperti biasa. Aktivitas di bandara tetap padat. "
4. " Jalan Rusak, 15.000 Warga Terisolir, 6 Juni 2011, 21:52 pm, Kompas.com, Berbagai faktor diduga menyebabkan jalan negara itu kini hancur antara lain, cuaca buruk, banyak kendaraan berat milik perusaaan yang ikut memanfaatkan infrastruktur itu tidak tersedia dana proporsional dalam pemeliharaannya. . "Kondisi ini kami temukan saat melakukan kunjungan kerja di Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau pekan lalu," katanya mengungkapkan. "
5. " Berau Paling Kering di Kaltim, 16 September 2011, 12:15 pm, Kompas.com, Selama September 2011, indeks kekeringan tertinggi yang terpantau oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Tanjung Redeb, Berau, yang dilaporkan ke BMG Balikpapan, yakni 1.835. Sementara Indeks terendah 1.654. "Indeks kekeringan dikategorikan tinggi jika di atas 1.499. Jadi, indeks kekeringan di Berau selama September ini, bisa dibilang ekstrem. Kita harus terus memantau," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMG Balikpapan Juli Budi Kisworo, Jumat (16/9/2011). "
6. " Kantor Disnakertrans Berau Kebanjiran, 11 November 2011, 13:34 pm, TribunKaltim.com, Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Berau sejak pukul 03.00 dinihari, sejumlah ruas jalan dan perkantoran yang ada di Tanjung Redeb terendam air hingga melebihi mata kaki orang dewasa. "
7. " DPRD Berau desak Pembak Antisipasi Banjir, 17 November 2011, 12:01 am, kaltim.antaranews.com, Ancaman banjir kian meningkat, katanya buruknya sistem drainase serta pendangkalan sungai akibat tingginya sedimentasi. Kecamatan Tanjung Redeb merupakan sentra hunian masyarakat sekaligus ibu kota Kabupaten Berau, berada dalam posisi di antara dua sungai besar yakni Sungai Segah dan Sungai Kelay, yang membentang dari hulu hingga muara pantai. Dalam posisi ini sangat memungkinkan dan memiliki potensi bencana banjir jika tidak segera ditangani sejak sekarang. Pihaknya mendesak agar Pemkab Berau mampu menciptakan sebuah terobosan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan seperti banjir. "
8. " Banjir Setinggi Pinggang Orang Dewasa di Jalan Menuju Talisayan-Berau, 5 Maret 2012, 17:49 pm, TribunKaltim.com, Banjir yang menggenangi satu-satunya akses jalan utama ke daerah pesisir itu diakibatkan luapan air hujan yang tidak bisa tertampung karena tidak adanya selokan di area tersebut sehingga jalan sepanjang kurang ebih 200 meter tersebut terendam sampai menyentuh pinggang orang dewasa. "
9. "Banjir Kepung Berau, 1 April 2012, 15:54 pm, TribunKaltim.com, Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Berau, Minggu (1/4/2012) sejak pukul 01.00 WITA dinihari membuta sebagian rusa-ruas jalan utama di Tanjung Redeb dan 4 Kecamatan terdekat lainnya digenangi air hingga mencapai pinggang orang dewasa. Hujan deras yang tejadi selama kurang lebih 6 jam itu juga mengakibatkan 1 pohon besar di depan kantor Inhutani JL Pulau Sambit roboh dan menimpa sebah mobil yang saat itu ditumpangi oleh anggota DPRD Berau Ali Yusron, untungnya tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "
10. " Berau Dua Hari Diguyur Hujan, 4 Kelas SMPN 2 Kebanjiran, 19 Oktober 2015, 00:00, BeritaKaltim.com, Terdapat 4 ruangan kelas yang terendam akibat hujan yang terjadi pada 27 Oktober 2015 lalu.“Sudah jadi langganan empat kelas yang terdiri dari kelas 8D,8E,8F serta 8G terendam banjir karena memang daerah kelas tersebut cukup rendah sehingga hujan sebentar saja dengan intensitas tinggi pasti menyebabkan air masuk ke dalam kelas’’ ungkap Dina salah seorang Tenaga pengajar SMPN 2 Berau “Sudah 2 hari ini ke empat kelas tersebut terendam,akibatnya terpaksa siswa siswi tidak belajar karena ruang kelas mereka terendam.Dan tadi pagi (28/10/2015) air sudah mulai surut sehingga siswa sibuk membersihkan kelas mereka yangberlumpur bekas air banjir,” tambah Dina. "
Sekian Terima Kasih dan Mohon Maaf jika ada kesalahan dalam pengetikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H