Kepergian Valverde menjadi penanda awal penurunan performa klub kebanggaan ibu kota Catalunya. Setien kemudian dipecat setelah nihil gelar pada musim 2019/20 dan digantikan oleh Ronald Koeman, mantan pelatih Timnas Belanda yang juga mantan pemain Barcelona tahun 1989 – 1995 untuk memimpin Barca mengarungi musim 2019/20 hingga sekarang.
Koeman melewati musim 2020/21 hanya dengan raihan gelar Copa del Rey setelah gagal total di Liga Champions dan hanya bercokol di peringkat ketiga La Liga untuk pertama kalinya sejak terakhir kalinya berada di luar zona dua besar pada musim 2008/09.
Setelah melihat raihan dua suksesor Valverde, sah-sah saja rasanya jika Valverde menjadi sosok pelatih yang pantas diacungi jempol. Hingga kini Valverde menjadi pelatih terakhir yang dapat membawa Blaugrana menjuarai La Liga secara back-to-back dan juga menembus babak semifinal Liga Champions.
Secara statistik pun Valverde masih lebih baik daripada Setien dan Koeman. Menurut data Transfermarkt, Valverde memiliki rata-rata Poin per Game (PPM) sebesar 2,23 PPM selama 2,5 musim melatih Barcelona dengan raihan 97 kemenangan, 32 hasil imbang, dan 16 kekalahan. Sementara Quique Setien hanya meraih 2,08 PPM dan Ronald Koeman meraih 2,09 PPM per 22 Agustus 2021.
Erenesto Valverde mungkin saat ini menjadi salah satu sosok yang pantas dirindukan oleh para penggemar Barca selain sang megabintang, Lionel Messi, yang beberapa pekan lalu berlabuh ke PSG, atau mungkin Valverde hanya sosok yang "Nyaris Dirindukan" jika saja Koeman berhasil membawa Barcelona meraih kesuksesan pada musim 2021/22 ini. Mari kita nantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H