Valverde yang nyaris menyandang gelar sebagai Pelatih pertama Barcelona yang berhasil meraih “The Invincibles” menutup musim perdananya dengan tidak spesial. Raihan “Domestic Double Winner” tanpa embel-embel “The Invincibles” sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah diraih oleh klub sekelas Barcelona karena sudah meraihnya pada musim 1997/98 dan 2015/16.
Musim 2018/19: Gagal Treble Winner, Lagi-Lagi Karena Lawan Berhasil Comeback
Musim 2017/18 juga menjadi musim terakhir bagi sang kapten, Andres Iniesta, setelah akhirnya memutuskan pindah ke Vissel Kobe, klub Liga Jepang. Barcelona kemudian menunjuk Lionel Messi menjadi kapten utama Barca.
Messi kemudian menyampaikan sebuah pidato pertamanya setelah ditunjuk menjadi pada saat pembukaan laga Trofi Joan Gamper melawan Boca Junior yang dihelat di Camp Nou.
“Kami memiliki skuat yang sangat semangat di musim ini. Para pemain baru akan membuat kami lebih baik. Meski musim lalu kami bagus di Copa del Rey dan La Liga, kami sedih karena tersingkir di Liga Champions. Kami berjanji melakukan semua yang mungkin dilakukan, sehingga trofi Liga Champions yang indah itu akan kembali ke stadion ini.” – Messi (Pidato menyambut musim baru 2018/19)
Impian Messi dkk untuk membawa pulang trofi Liga Champions tersebut kemudian coba diwujudkan oleh Ernesto Valverde. Valverde mengawali musim 2018/19 dengan start yang bagus dimana Barcelona berhasil menjuarai Piala Super Spanyol dan menyapu bersih 4 laga awal La Liga dengan kemenangan.
Perjalanan Valverde di musim keduanya sepertinya tampak mulus meskipun banyak penggemarnya yang mengkritik gaya bermain Barca dibawah asuhan dirinya terlalu “Messi-sentris” atau terlalu mengandalkan seorang Messi.
Namun, pihak manajemen Barca tetap yakin dan percaya dengan kecakapan melatih yang dimiliki Valverde. Pada Februari 2019, Valverde mendapat perpanjangan kontrak satu tahun setelah berhasil tidak terkalahkan dalam 23 pertandingan berturut-turut.
Valverde yang semakin dipercaya oleh manajemen Barca pun berhasil mengantarkan skuat biru-merah tersebut melaju ke semifinal Liga Champions dan bertemu dengan si merah dari daratan Britania, Liverpool.
Pada laga leg pertama semifinal Liga Champions, Barcelona yang lebih dulu menjadi tuan rumah berhasil menang manis dengan skor 3-0. Hal tersebut berarti pada leg kedua, Barcelona hanya cukup butuh kekalahan dengan selisih gol tidak lebih dari dua gol agar bisa lolos ke partai final.
Di momen tersebut, Valverde dan Barcelona seakan sedang berada di atas angin karena ternyata juga memiliki peluang emas untuk meraih geklar Treble setelah sebelumnya berhasil mengunci gelar La Liga dan juga berhasil melaju ke partai final Copa del Rey.