Puyol melakukan tersebut agar sebagai bentuk rasa hormat kepada para fans Rayo yang sedang mengalami kekalahan. Usai pertandingan tersebut Alves dan Thiago pun langsung melakukan permintaan maaf.
Puyol merupakan sosok yang tidak patut dibenci baik oleh penggemar Barcelona maupun para penggemar kubu lawan. Aksi Puyol pada pertandingan Piala Joan Gamper 2010 menjadi kenangan yang sangat manis bagi para pecinta sepak bola.
Laga  tersebut mempertemukan sang punya hajat, Barcelona, dengan AC Milan yang saat itu diperkuat oleh mantan bintang Barça, Ronaldinho. Ketika sesi foto starting line-up masing-masing tim sebelum kick-off, Puyol mengajak Ronaldinho yang sudah tidak lagi berseragam biru-merah untuk berfoto bersama rekan-rekan Barça.
Momen semakin mengesankan ketika laga berakhir dengan kemenangan Barcelona dan Barça berhak mendapatkan Trofi Joan Gamper. Puyol yang menerima trofi tersebut kemudian memanggil Ronaldinho dan memberikan trofi juara tersebut kepada Ronaldinho sebagai kenang-kenangan kepada mantan pemain Barça tersebut.
Kapten Barcelona tersebut kemudian memimpin para penggemar yang berada di Camp Nou untuk melakukan standing ovation kepada Ronaldinho. Puyol tahu bagaimana cara menghormati sosok legenda yang pernah menjadi Pemain Terbaik Dunia bersama Barça meskipun datang sudah menjadi lawan.
5. Kapten yang Tak Gila Jabatan
Puyol berhasil mengangkat trofi juara sebanyak enam kali dalam setahun setelah Barcelona meraih Sixtuple pada tahun 2009. Kapten Barça tersebut meraih banyak gelar selama ia menjabat sehingga menjadikan Puyol sebagai salah satu kapten yang sering mengangkat trofi juara. Meskipun begitu, Puyol tetaplah seorang kapten yang tidak gila jabatan.
Berlaga di final Liga Champions 2011, Puyol memimpin rekan-rekannya mengalahkan Manchester United dan Barça berhasil keluar sebagai juara. Namun, Ketika akan merayakan gelar juara, Puyol memberikan ban kapten yang melingkar di lengannya kepada Eric Abidal dan mempersilahkan Abidal menjadi kapten yang mengangkat Trofi Liga Champions tersebut.
Momen emosional tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada Eric Abidal yang menjadi bek kiri pada laga final tersebut setelah sukses berjuang melawan tumor di hatinya.