Mohon tunggu...
Hizkia Nathalia
Hizkia Nathalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswi S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang yang gemar dengan topik Skincare dan Makeup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbaikan Terus Menerus untuk UMKM Maju Bersama Prinsip Kaizen

17 Februari 2024   16:02 Diperbarui: 17 Februari 2024   16:18 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Leaflet Prinsip Kaizen.

Kaizen merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang berasal dari kata kai (改) yang berarti perubahan dan zen (善) yang berarti lebih baik. Kaizen bermakna "perbaikan terus menerus". Falsafah Kaizen berpandangan bahwa hidup kita hendaknya fokus pada upaya perbaikan terus menerus yang berkelanjutan. Strategi Kaizen adalah manejemen harus memuaskan dan memenuhi kebutuhan pelanggan melalui penyempurnaan mutu, biaya, penjadwalan, pengiriman, dan layanan. Pada dasarnya, prinsip kaizen lumrah ditemukan dalam perusahaan sehingga perubahan perubahan yang terlaksana memberikan dampak baik kedepannya.

Melihat prinsip Kaizen, mahasiswi Universitas Diponegoro bernama Hizkia Nathalia yang diterjunkan dalam KKN TIM 2023/2024 bertempat di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo merasakan urgensi untuk melakukan edukasi kepada pelaku UMKM, khususnya kelompok UMKM Desa Puhgogor.

Sumber Gambar: Pinterest
Sumber Gambar: Pinterest
Pada prinsip Kaizen terdapat budaya 5S namun dalam bahasa Indonesia kita terjemahkan menjadi 5R. Apa saja sih 5S yang penting untuk pemberdayaan UMKM ini?

1. Seiri atau Ringkas

Dalam UMKM kita harus bisa memilah barang yang masih digunakan dan yang sudah tidak digunakan lagi agar space dan produksi kita lebih efisien.

2. Seiton atau Rapi

Demi kelancaran kegiatan produksi, hendaknya barang yang digunakan disimpan pada tempat yang sudah ditentukan agar tidak berantakan. Selalu pastikan bahwa barang tersebut kembali ke tempatnya semula.

3. Seiso atau Resik

Jagalah kebersihan. Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan ungkapan ini. Dalam Kaizen pun kebersihan menjadi salah satu faktor utama keberjalanan sebuah usaha. Pastikan semua barang yang digunakan dalam sistem produksi bersih dan layak digunakan, sehingga memudahkan pekerjaan kedepannya.

4. Seiketsu atau Rawat

Pastikan bahwa tempat kerja/tempat produksi Anda kembali dalam kondisi semula walaupun setelah digunakan. Jangan lupa untuk memakai pakaian yang bersih dan rapi, jika dibutuhkan gunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan K3.

5. Shitsuke atau Rajin

Membiasakan dan menjaga kedisiplinan untuk menerapkan sistem kerja secara kontinu. 

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Penulis melakukan Edukasi Prinsip Kaizen kepada UMKM Tempe di  Desa Puhgogor 
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Penulis melakukan Edukasi Prinsip Kaizen kepada UMKM Tempe di  Desa Puhgogor 

Penulis melakukan Edukasi kepada UMKM Desa Puhgogor secara door to door sehingga lebih nyaman. Salah satu UMKM yang penulis kunjungi adalah UMKM Tempe, yang berlokasi di Dukuh Ngesong RT 01/RW 02, UMKM tempe tradisional ini sudah berdiri sejak zaman orde baru, sekitar tahun 1997. Ibu Sri Mulyani atau yang kerap disapa Mbak Mul merupakan seorang penyandang disabilitas yang tidak menyerah begitu saja dengan keadaan yang ada. Penulis memberikan edukasi mengenai prinsip kaizen dengan harapan prinsip tersebut dapat diimplementasikan secara langsung oleh semua pelaku UMKM Desa Puhgogor. Kabar baiknya, beberapa dari pelaku UMKM di Desa Puhgogor secara tidak langsung sudah melakukan prinsip Kaizen dalam usahanya dan sudah merasakan dampak positif dari prinsip Kaizen.

Penulis: Hizkia Nathalia M.H

NIM:13020220140105

DPL: Ir.Denis,S.T.,M.Eng.,IPM., ASEAN.Eng.

NIP: 199104172018071001

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun