Mohon tunggu...
Wandi Pahude
Wandi Pahude Mohon Tunggu... Lainnya - Lebih senang jalan-jalan.

Receh sekali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sunyi Berakhir

19 Maret 2021   00:56 Diperbarui: 19 Maret 2021   01:04 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesunyian, seribu luka di ciptakan
Tersayat ingatan, di tikam waktu
Jam terus berdetak semaunya
Kenyataan kian hari makin rumit
Aku bisa melihat kebohongan dari belakang wajahnya

Pada kesunyian, seribu tawa di matikan
Tersayat ingatan, di tikam nafsu
Jam terus berdetak semaunya
Kenyataan kian hari makin sempit
Aku bisa melihat kepalsuan dari sepasang matanya

Pada kesunyian, aku termenung
Terlintas wajah dengan sepasang mata itu
Iyaaa, itu adalah kesakitan yang harus di enyahkan dari ingatan

Manado, 19 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun